Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID -Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Stabilitasi Harga dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H Tahun 2022 di Ambon, Senin (28/3).
Rakorda itu, dibuka oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan, Meykal Pontoh dan dihadiri oleh Kadis Perindag Maluku, Bulog Devre Maluku, Satgas Pangan, Distributor serta Kadis Perindag kabupaten/kota diseluruh Maluku.
Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku, Yahya Kotta mengatakan, situasi stabilitas harga bahan pokok di Maluku sampai awal tahun masih relatif terkendali.
Kotta mengharapkan, agar semua lembaga atau dinas yang turut hadir dalam rapat tersebut untuk bersama-sama memantau secara terus menerus, kondisi ketersediaan bahan pokok jelang puasa maupun Idul Fitri.
Baca:
“Kita harus pantau kondisi di lapangan supaya diketahui persis keadaan ketersediaan bahan pokok di masyarakat,” ungkapnya
Menurut Kotta, Rakorda yang dilaksanakan ini untuk mendapatkan data dari dinas terkait mengenai ketersediaan bahan pokok di seluruh wilayah Maluku.
“Harapan kita dalam Rakorda ini bisa mendapatkan data-data dan persoalan apa saja yang dihadapi oleh masing masing dinas terkait, terutama menyakut kebutuhan dan ketersediaan bahan pokok,” ucapnya.
Mengenai stok bahan pokok, Kotta menegaskan, aman dan terkendali namun yang perlu dikhawatrikan adalah masalah harga yang biasanya akan naik jelang perayaan hari besar. Dirinya akan terus berkoordinasi agar masalah harga nantinya dapat diantisipasi jika terjadi lonjakan.
Menurutnya, meskipun harga-harga cukup terkendali seperti komoditas bahan pokok beras, gula pasir dan beberapa produk pabrikan cukup stabil, tetapi ada beberapa yang masih menjadi perhatian mereka, yakni melonjaknya harga minyak goreng dan cabai.
“Minyak goreng harga mulai naik. Kemudian harga cabai pada beberapa bulan terakhir ini juga harganya cukup tinggi. Beberapa komoditas tersebut diatas kedepan akan menjadi perhatian bersama,” terang dia.
Gubernur Maluku Murad Ismail, dalam sambutannya yang dibacakan Pontoh saat membuka Rakorda tersebut menyampaikan, Rakorda ini pasti memiliki maksud untuk meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi data terkait kestabilan stok dan harga.
Bukan hanya itu, kata dia, pendistribusian kebutuhan pokok harus dilakukan lebih awal karena kondisi cuaca di beberapa daerah biasanya berubah.
Baca:
“Hal inilah yang harus dipikirkan oleh seluruh pihak terkait sehingga tidak ada lonjakan harga karena kebutuhan pokok berkurang jelang perayaan Ramadhan, “ungkapnya.
Menurut dia, dengan situasi seperti ini keberadaan pangan kita harus tetap dijaga dan diharapkan kabupaten/kota tetap proaktif memantau pergerakan harga dan ketersediaan bahan pokok serta memberikan informasi terkini kepada Disperindag Maluku
“Saya juga menghimbau kepada para pelaku usaha untuk tidak memanfaatkan momentum bulan puasa dan Idul Fitri untuk mendapatkan keuntungan besar. Kemudian untuk tim pengendalian inflasi daerah bersama satgas pangan pangan untuk terus melakukan pemantauan secara intensif ke pasar dan gudang distributor,” pungkasnya.(CAL)