Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Sambut lebaran idhul Fitri 1443 Hijriah tahun 2022 ribuan warga tiga Negeri di Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) gelar pawai malam takbiran pada Sabtu malam.
Ketiga Negeri tersebut yakni Tumalehu Barat, Buano Hatuputih dan Negeri Tunirawa yang akan melaksanakan sholat Idhul Fitri pada Minggu 1 Mei 2022.
Antusias masyarakat ikut melaksanakan pawai takbiran sangat luar biasa. Pasalnya, sudah tiga tahun kegiatan pawai seperti ini dihentikan oleh pemerintah yang membatasi setiap kegiatan dengan mendatangkan banyak orang, karena Pandemi Covid-19 masih terus mengancam dunia.
Olehnya itu, untuk lebaran kali ini situasi Pandemi yang terus menurun, Pawai takbiran dapat dilakukan dengan penuh suka cita.
Kepala Pemuda Negeri Buano Hatuputih M. Akip Mahu mengatakan Pawai takbiran kali ini cukup diramaikan warga, karena tiga tahun Covid-19, kegiatan seperti ini dibatasi pemerintah, karena protokol kesehatan.
Baca:
"Masyarakat sangat bersuka cita, buktinya yang hadir Pawai malam ini tidak saja pemuda dan pelajar, tapi orang tua dan anak-anak juga turut ikut. Ini sangat luar biasa bagi kami" ujar Akip kepada media ini usai melaksanakan pawai Sabtu (30/40) malam.
Semangat masyarakat kata dia, juga terlihat sejak awal pengumpulan dana oleh panitia Pawai takbiran secara suka rela begitu luar biasa.
"Kami bersyukur kegiatan pawai kali ini yang dilakukan oleh kami pemuda mendapat dukungan dari masyarakat Negeri Buano Hatuputih dan semuanya berjalan dengan baik dan aman," tandasnya.
Pemuda Negeri Tumalehu Barat Wandri Makassar juga mengapresiasi rasa kebersamaan masyarakat ketiga negeri yang melaksanakan pawai malam takbiran berlangsung aman dan lancar.
Kata dia, meski Pawai dilakukan dengan mendatangi setiap negeri, namun keamanan dan kenyamanan dapat terjaga dengan baik. Terutama para pemuda.
"Kami apresiasi, Pawai malam takbiran yang di ikuti oleh ribuan warga dari tiga negeri yang melaksanakannya. Terpenting lagi adalah semuanya dapat berlangsung dengan aman dan lancar," sahutnya.
Baca:
Pantauan media ini, Pawai dilakukan secara bersamaan mulai pukul 08-30 hingga pukul 10-30 Wit.
Sudah menjadi tradisi, peserta takbiran dari desa tetangga, datangi desa lain untuk takbiran. Begitu pun sebaliknya.
Masing-masing negeri juga bersaing soal atribut Pawai, mulai dari interior masjid yang dihiasi lampu warna warni. Kemudian beduk yang terbuat dari tong air, drum serta rancangan mobil berbahan kulit semen yang dibuat masing-masing pemuda ketiga Desa.
Pawai takbiran ke tiga negeri ini juga mendapat pengamanan dari puluhan Anggota Kepolisian dari Polsek Kecamatan Manipa dan para Babinsa di masing-masing Desa. (WHB)