Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID FAJAR.CO.ID.- Pekerjaan pembangunan Cek Dam Kampung Rinjani, membawa dampak bagi warga ditiga Rukun Tetangga (RT) yang berada dikawasan Ahuru, Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Dampak tersebut tidak hanya debu, becek dan kebisingan kendaraan yang lalu lalang tanpa kenal waktu, melainkan juga sejumlah pengendara roda dua jatuh akibat jalanan licin.
Hamin, salah satu warga di kawasan tersebut mengatakan, pihak pengembang tidak memikirkan nasib warga yang berada dikawasan tersebut.
"Kita sangat merasa terganggu dan tidak nyaman sekali dengan pekerjaan Cek Dam Kampung Rinjani. Sebab pihak pengembang sama sekali tidak memikirkan keamanan dan kenyamanan warga yang berada di tiga RT yang merupakan lokasi pekerjaan. Debu, becek dan bisingan suara kendaraan terutama truck,"kata dia kepada wartawan di Ahuru, Rabu (25/5).
Menurutnya, aktivitas kendaraan pengangkut material pekerjaan Cek Dam Kampung Rinjani, yang melintasi kawasan padat penduduk terutama dikawasan jalan masuk menuju Kampung Rinjani, mengabaikan kenyamanan warga.
"Saat inikan aktivitas angkut tanah, dan setiap itu bisa puluhan bahkan ratusan kali bolak-balik, sehingga menimbulkan debu, disamping bunyi kendaraan truck yang begitu keras, " paparnya.
Dikatakan, kendaraan truck pengangkut tanah membuat tanah tumpah berserakahan dijalanan sehingga selain menimbulkan debu juga becek disepanjang jalan.
"Yang lebih parah lagi tanah itu membuat jalan becek dan licin, dan ini mengancam keselamatan pengguna jalan, baik pejalan kaki maupun dengan kendaraan. Ada beberapa pengguna kendaraan roda dua berulangkali jungkir, "tuturnya.
Ditambahkan, meski pihak pengembang sudah membersihkan tanah yang tumpah berserakahan, namun belum maksimal.
" Jika pihak pengembang beralasan, mereka bersihkan itu, bohong karena faktanya jalan becek dan debu. Kemudian yang mereka bersihkan hanya menyiram air bagitu saja, "terangnya.
Diakui, masyarakat yang ada di kawasan Ahuru itu sangat dirugikan dengan tingkah dari pihak pekerja maupun pengembang proyek bernilai ratusan milyaran rupiah itu.
" Kami sangat dirugikan dan sangat kesal dengan ulah para pekerja ini karena mereka tidak memikirkan nasib warga yang ada disekitar lokasi pekerjaan Cek Dam Kampung Rinjani, "tegasnya.
Tak sampai disitu, Ian warga yang lain mengungkapkan, jika ketika ditegur pihak pengembang seakan tidak menghiraukan keluhan warga.
" Mereka ini kerja semaunya saja. Yang korban kita warga disini. Stop mereka beralibih, "kata dia.
Warga dikawasan tersebut berharap, agar Pemerintah Kota Ambon maupun Pemerintah Provinsi Maluku, bisa mendengar keluhan warga di tiga RT ini. Sebab mereka sangat dirugikan akibat dampak dari pekerjaan tersebut.
" Kami minta supaya Pemerintah Kota Ambon, Komisi III DPRD Provinsi Maluku, bisa mendengar keluhan warga ini. Jangan abaikan kenyamanan kita, “harapnya.
Disisi lain warga juga meminta, agar Balai Wilayah Sungai Maluku juga bisa melakukan evaluasi terhadap pihak pengembang yang mengerjakan proyek ini. (ARH).