Jatuh Bangun Saat Pandemi, Jasa Konsultan Kini Bangkit

  • Bagikan
Ketua Inkindo Maluku
Anthonio Robert Herrenauw , Ketua Inkindo Maluku

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Sebanyak 82 Perusahaan Jasa Konsultan dari 11 Kabupaten dan Kota di Maluku yang tergabung dalam Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Provinsi Maluku, menggelar rapat kerja (raker), Rabu (25/5).

Raker membahas dan menetapkan program kerja untuk pengembangan organasi, guna berpartisipasi dalam mendukung program pemerintah terkait percepatan pembangunam nasional, terkusus di Provinsi Maluku.

Ketua Dewan Pengurus Provinsi, Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Maluku Anthonio Robert Herrenauw mengharapkan agar para anggota dan pengurus dapat memanfaatkan Raker dengan sebaik-sebaiknya dan menjadi solusi dalam menghadapi tantangan.

Anthonio juga berharap, agar anggota maupun pengurus saling kordinasi dan komunikasi terutama mengenai berbagai tantangan. Salah satunya perkembangan kebijakan pemerintah, khususnya terkait pengurusan Sertifikat Kompotensi Kerjas (SKK) dan Sertifikat Badan Usaha (SBU).

"Poses pengurusan SKK dan SBU itu agak ribet. Untuk itu diharapkan agar anggota dan pengurus untuk saling berkordinasi dan komunikasi menyangkut kebijakan pemerintah yang baru ini," ujar Anthonio.

Disela - sela pembukaan Raker, Anthonio menyampaikan, tantangan lain kurang lebih dua tahun hantaman pandemi Covid -19 juga memengaruhi usaha Jasa Konsultan di Indonesi, termasuk di Provinsi Maluku.

"Dampak Covid, kesempatan untuk melakukan usaha jasa konsultansi dimana anggota (INKINDO) terasa sangat sulit berkembang, sehingga kita harus melakukan evisiensi di segala aspek, termasuk staf dan tenaga ahli yang gunakan," akui Tony, sapaan Anthonio.

Dampak Pandemi Covid-19, kata dia, juga berimbas terhadap bisnis jasa konsultasi, baik jasa konsultasi konstruksi maupun non-konstruksi. Hal ini, kata dia, disebabkan pengurangan proyek-proyek pemerintah.

“Situasi itu juga menimbulkan ketidakpastian usaha jasa konsultansi. Termasuk pengadaan barang dan jasa terlambat bahkan beberapa proyek tertunda karena Refocussing anggaran untuk percepatan penangan Covid," ucapnya.

Tony juga menyebut secara nasional, akibat dampak pendemi juga ribuan usaha jasa konstruksi guling tikar. Namun, kata dia, Inkondo Maluku akan terus komitmen berupaya lakukan pengembangan usaha jasa konsultasi dengan sebaik-baik, dalam mendukung pemerintah dalam percepatan pembangunan di Maluku.

Sementara Meykal Pontoh, Asisten Sekda Maluku Bidang Perekonomian dan Pembangunan yang mewakili Gubernur Maluku, membuka Raker yang dilangsung di Marina Hotel, Kota Ambon.

Pontoh, mengatakan tantangan dihadapi Inkindo, buntut dari dampak Pandemi, disatu sisi dituntut juga untuk menjaga kualitas, dan tentu itu butuh komitmen bersama dalam pengembanagan organisasi.

"Dan sinilah (Raker-red), kesempan untuk baigaiman menyususun rencana kerja untuk penhembanagan INKINDO. Harus ada ada Komitmen bersama dalam menyusun strategi. Karena tidak harusnya Covid menjadi hambatan, pembangunan harus terus berjalan, termasuk di Maluku," saran Pontoh.

Apalagi, kata Pontoh tema yang di usung " Inkindoaluku Siap Menuju Era Digitalisasi Masyarakat 5.0" ini juga menjadi tantangan, digitalisasi sudah menjadi kebutuhan dan keharusan. Disatu sisi Maluku daerah Kepulauan dan tentu infrastruktur tidaklah sama dengan daerah kontinental lain di Indonesia.

" Ini juga tantangan. Digitalisasi ini harus di adop juga dalam pengembangan INKINDO, dan ini ikut berkontrobusi pada pembangunan. Tidak hanya secara nasional tetapi juga di Maluku. Harus mampu bersaing, bukan saja di Maluku tetapi juga nasional bahkan internasiol," kata Pontoh.(ERM)

  • Bagikan