Airlangga Bicara Soal Pemulihan Global di Kemenlu Singapura

  • Bagikan
Menko bidang perekonomian Airlangga Hartarto
Menko bidang perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan dalam Sesi Dialog 3G (Global Governance Group) dengan tema “Presentasi Prioritas Kepresidenan G20 Indonesia” di Kementerian Luar Negeri, Singapura, Selasa (31/05).

Singapura, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Untuk memulihkan ekonomi global, Indonesia meminta anggota G20 memperkuat multilateralisme dan membangun kemitraan global yang lebih efektif. Ini tujuan Presidency G20 yang akan digelar November mendatang di Bali.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketika menyampaikan sambutan dalam Sesi Dialog 3G (Global Governance Group) dengan tema “Presentasi Prioritas Kepresidenan G20 Indonesia” di Kementerian Luar Negeri, Singapura, Selasa (31/05).

Airlangga Hartarto menyampaikan, Presidensi G20 Indonesia akan fokus pada tiga bidang prioritas global dan nasional yakni memperkuat arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan mempercepat transisi energi.

“Sebagai forum berbasis konsensus, kami mendorong anggota G20 untuk bekerja sama untuk menyeimbangkan kepentingan di seluruh keanggotaan yang beragam, dan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal,” tegas Menko Airlangga.

Pada Presidensi G20 kali ini, kata Airlangga, Indonesia terbuka terhadap dukungan mitra untuk menghasilkan proyek percontohan atau mercusuar dan kerjasama ekonomi.

“Terutama di bidang transisi energi, pengembangan skema pembiayaan yang ramah pasar dengan praktik terbaik internasional, dan menyediakan pendanaan untuk mengembangkan teknologi yang tersedia dan terjangkau untuk mendukung transisi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan,” ungkap Airlangga.

Tentang percepatan transisi energi, kata Airlangga, terdapat 3 prioritas di bawah G20 untuk mencapai Net Zero Emisison secara global pada pertengahan abad ini, yakni mengamankan aksesibilitas energi, meningkatkan teknologi cerdas dan bersih, serta memajukan pembiayaan energi.

“Mengingat bahwa sektor energi merupakan sumber dari sekitar tiga perempat emisi gas rumah kaca, kerangka kerja G20 untuk memandu transisi negara-negara ekonomi utama akan menjadi langkah maju yang besar dan penting secara sistemik bagi ekonomi global, termasuk didalamnya memperkuat koordinasi dan koherensi dengan agenda jalur keuangan G20,” tutup Menko Airlangga.

Sesi dialog dihadiri oleh lebih dari 20 Duta Besar sebagai perwakilan anggota 3G dengan dimoderasi oleh Menteri Luar Negeri Singapura, DR Vivian Balakrishnan dan sebagai narasumber lainnya adalah perwakilan Troika G20 dari India dan Italia. (dep7/fsr)

  • Bagikan