UMKM Capai 64,2 Juta, Tapi Rasio Kewirausahaannya Kecil

  • Bagikan
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menghadiri Pelantikan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Masa Khidmad 2022- 2027 di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (8/06).

Jakarta, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Jumlah UMKM di Indonesia capai 64,2 juta. Namun rasio kewirausahaan Indonesia masih relatif rendah yakni sebesar 3,47 persen. Selain itu, potensi pasar halal domestik maupun global sangat besar.

“Para pengusaha nahdliyin di seluruh Indonesia memiliki peran strategis memanfaatkan potensi tersebut dengan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, keuangan syariah, digitalisasi UMKM, dan industri halal. Keberhasilan pengusaha nahdliyin sangat dibutuhkan Indonesia,” ungkap Menteri koordinator bidang perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Pelantikan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Masa Khidmad 2022- 2027 di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (8/06).

Airlangga, mengatakan momentum pemulihan ekonomi perlu dijaga dan ditingkatkan bersama agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Reformasi struktural terutama dalam peningkatan kualitas SDM dan transformasi ekonomi menjadi vital untuk mendorong terciptanya pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

“Pembangunan ekonomi Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas pelaku usaha, sehingga kemampuan adaptasi yang cepat, berkarakter, dan berdaya saing tinggi merupakan prasyarat utama yang perlu dimiliki oleh para pengusaha,” ungkap Airlangga.

Sebagai salah satu upaya mendorong perekonomian nasional, Menko Airlangga pada kesempatan tersebut juga menyampaikan komitmen Pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan dan dukungan pembiayaan yang salah satunya dilakukan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Pemerintah selalu siap untuk bekerja sama dengan HPN dan diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan perekonomian umat,” lanjut Menko Airlangga.

Menutup sambutannya, Menko Airlangga menyampaikan harapan agar HPN tidak hanya sebagai wadah, namun juga menjadi wahana dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha UMKM, pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, hingga menjadi inkubator bagi lahirnya wirausahawan baru.

Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Gubernur Kalimantan Timur, Sekretaris Jendral PBNU, Ketua PP Himpunan Pengusaha Nahdliyin, serta para pengusaha Nahdliyin dari berbagai penjuru tanah air. (yan)

  • Bagikan