Ambon, smeksOnline.- Becek dan lumpur hingga mengakibatkan jalanan licin terjadi di kawasan Ahuru, Negeri Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Pengendara yang melintasi kawasan tersebut harus berhati-hati.
Kondisi itu terjadi akibat dampak dari pengerjaan proyek cek dam kampung Rinjani Ahuru. Belum lagi kalau saat terik matari, debu mengotori udara. Masyarakat resah, namun pihak Balai Wilayah Sungai atau BWS Maluku bungkam.
Alwi salah satu pengendara yang melintasi kawasan tersebut, mengatakan pasca pengerjaan proyek ratusan milyaran rupiah yang bersumber dari dana Corporate Sicial Respinsibility (CSR) itu membuat kerusakan terhadap jalanan dikawasan tersebut.
"Jalan di Ahuru ini, jika panas itu sangat penuh dengan debu, sedangkan hujan penuh dengan becek. Bahkan jalan sudah mulai rusak, " kata dia, kepada media ini, Sabtu (25/6).
Menurutnya, jalanan yang becek itu mengakibatkan pengendara sangat berhati-hati sebab jika tidak bisa menimbulkan kerugian.
"Terutama pengguna kendaraan roda dua rawan kecelakaan. Kendaraan roda empat saja sering terpeleset, "beber dia.
Dirinya menyarankan, agar pengendara lebih baik menghindari untuk melintasi kawasan tersebut, jika cuaca dalam keadaan hujan sebab sering terjadi kecelakaan akibat jalanan licin.
" Pengendara roda dua yang jatuh dijalanan ini bukan sekali tetapi sudah sering kali akibat hujan. Kita sangat menderita setiap kali melintasi kawasan ini, "terangnya.
Terpisah, Ati warga di kawasan Ahuru mengeluhkan kondisi jalanan tersebut. Tak hanya jalan warga juga merasa sangat terganggu dan terusik akibat dari pengerjaan tersebut.
Wanita ini mengungkapkan, pihak pengembang pekerjaan proyek cek dam Rinjani tidak memperhatikan keamanan dan kenyamanan warga sekitar.
" Mereka (pihak pengembang PT Mandiri Sejahtera) ini sangat keterlaluan. Tidak memikirkan kenyamanan kami (warga-red). Mau becek, debu masuk hingga kedalam rumah, belum lagi bunyi kendaraan yang bolak balik tampa ampun, "keluh dia, dalam akun media sosialnya, Sabtu siang.
Menurutnya, kenyamanan harga harus diutamakan sebab pengerjaan proyek tersebut berada ditengah pemukiman warga, bukan ditengah hutan rimba.
"Sudah bunyi kendaraan setiap siang sampai malam, bunyi suara lagi seperti mau pesta juga setiap hari terjadi. Tolong perhatikan kenyamanan kami, " tegasnya.
Baik warga maupun pengguna jalan yang melintasi kawasan tersebut berharap, agar ada perhatian setius dari pihak RT maupun RW, lebih khusus lagi pihak pengembang.
"Jangan sampai warga terus jadi korban. Rumah-rumah sudah penuh dengan debu jikala panas, kemudian jalanan becek disaat hujan. Belum lagi aspal sudah mulai bahkan ada yang terkupas. Apakah harus pengendara yang jatuh itu sampai mati baru ada perhatian lebih serius lagi, " timpalnya.
Sementara itu pantauan media ini dilokasi pengerjaan cek dam Rinjani, maupun jalanan dikawasan Ahuru, pihak pengerjaan PT Mandiri Sejahtera, hanya membersikan jalan dengan cara menyiram air diwaktu pagi siang dan sore hari.
"Mereka hanya siram begitu saja dalam artian tanah yang sudah melekat dijalan itu tidak dibersihkan. Begitu juga dengan batu-batu kecil yang menimbulkan kecelakaan itu tidak dibersihkan, "beber Ari warga sekitar.
Sementara itu, pihak pengembang proyek PT. Mandiri Sejahtera, yang dikonfirmasi media ini, tidak mau menggubris. Pihak-pihak tersebut seakan tidak menghiraukan keluhan warga dan pengguna jalan. (ARH)