Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID FAJAR.CO.ID.- Sehari setelah bentrokan berdarah yang menyebabkan puluhan warga terluka dan rumah dibakar, Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Ruruh Aris Setyawibawa dan Kapolda Maluku, Irjen Lotharia Latif turun ke lokasi konflik.
Dua jenderal bintang dua ini, mendatangi masyarakat Ohoiren dan Ohoidertutu Kecamatan Kei Barat (KKB), Maluku Tenggara. Mereka masyarakat untuk segera menghentikan konflik yang terjadi.
"Hentikan pertikaian sesama anak bangsa, wujudkan perdamaian sehingga Malra dikenal sebagai daerah yang aman dan damai untuk dikunjungi siapapun," tegasnya.
Kapolda mengatakan, saat ini di semua daerah sedang berlomba untuk memajukan perekonomian, demi kesejahteraan masyarakat. "Jadi jangan dirusak dengan bentrokan-bentrokan yang merugikan baik jiwa maupun harta benda," katanya.
Bentrok, tegas Kapolda, tidak menguntungkan apa-apa, tapi malah merugikan diri sendiri. Secara umum, bentrok justru akan membawa citra buruk bagi Malra itu sendiri.
Jenderal polisi bintang dua ini mengaku, persoalan tersebut sudah ditangani secara hukum. Masyarakat diminta agar tetap tenang, dan menyerahkan semua proses hukum kepada aparat kepolisian.
"Untuk proses hukum telah dilaksanakan, dan sudah ada 3 pelaku yang diamankan dan proses sidik. Saya sudah perintahkan untuk proses sidik dan berikan pasal ancaman yang terberat," tegasnya.
Kapolda dan Pangdam Pattimura kembali mengingatkan agar jangan ada provokator-provokator yang tidak ingin melihat kedamaian di bumi Malra.
"Kita tidak akan segan untuk menindak secara tegas para provokator yang mencoba mengadudomba antara sesama orang basudara. Saya dan panglima ingatkan jangan ada lagi provokator-provokator yang terus ingin daerah Malra ini rusuh dan kesannya tidak aman di mata masyarakat lain. Kita akan tindak tegas sesuai aturan yang berlaku," ingatnya.
Tak sampi disitu, kedua jenderal tersebut meminta, kepada kedua pihak masyarakat agar kejadian tersebut merupakan yang pertama dan terakhir kali terjadi.
"Kami berharap kejadian ini yang pertama dan terakhir terjadi. Kami berharap semuanya dapat merajut kembali persaudaraan sesama orang Kei," pinta Kapolda.
Selain itu, untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Malra, agar segera mengambil langkah-langkah kongkrit dalam penanganan dampak sosialnya.
"Kami meminta Pemda Malra segera lakukan langkah penanganan dampak sosialnya dan memberikan perhatian tentang kerusakan-kerusakan yang terjadi serta bantuan-bantuan sosial lainnya," pintahnya. (ARH)