Ternate, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) telah melakukan literasi digital kepada lebih dari 14,6 juta orang. Langka ini dilakukan untuk memaksimalkan ruang digital sekaligus meminimalkan dampak negatif dari internet seperti hoax,perundungan, kekerasan seksual, dan kejahatan digital lainnya.
Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, saat membuka acara webinar literasi digital. Untuk program ini, Kemenkominfo bekerjasama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi secara konsisten.
Dalam perjalanannya, kata Johnny, Program #MakinCakapDigital sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 yang lalu, berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan 4 (empat) pilar digital.
Empat pilar itu, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital. Survey nasional oleh Kemenkominfo bersama Kata Data pada tahun 2021, menunjukkan indeks literasi digital masyarakat Indonesia berada pada level Sedang dengan skor 3.49.
Hal ini, merupakan suatu peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi serupa di tahun 2020 yang menunjukkan skor 3,46. Kemenkominfo akan terus meningkatkan pencapaian tersebut dengan menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat.
Berangkat dari visi tersebut, Kemenkominfo berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi kembali hadir di wilayah Maluku dan Papua untuk meningkatkan literasi digital bagi masyarakat melalui program “Indonesia Makin Cakap Digital 2022”.
Program ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait literasi digital dalam bentuk webinar (seminar dan diskusi secara online), talkshow dalam format hybrid (offline dan online), serta special event penunjang kegiatan literasi digital dengan target penduduk di wilayah Maluku dan Papua, khususnya di segmen kelompok masyarakat atau komunitas.(*/yan)