Febri, Remaja Cerdas: Bersekolah Sambil Ngurus Neneknya di Rumah tak Layak Huni

  • Bagikan
Febri
Febri dan neneknya, diantara para gurunya, dan petugas dari Dinas Sosial, Minggu (18/9/2022). (Foto: Diambil dari akun FB Ivonne Papilaja)

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Namanya Febri, usianya juga baru 16 tahun. Tinggal bersama nenek yang kini sakit-sakitan. Bersama sang kakak, mereka tinggal di lahan milik orang, bekas kebakaran, yang hanya disekat dengan zenk.

Tak seperti rumah biasanya, tempat itu tak ada sekat kamarnya. Hanya berisi tempat tidur buatan sendiri. Beralaskan papan. Lalu ada sebuah kamar mandi. Letak rumah itu di Jalan Baru, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Febri, kakak, bersama neneknya menetap di lokasi itu sudah tiga tahun. Dulu sebelum sakit, neneknya seorang penjahit. Mereka hidup dari hasil kerja neneknya. Namun setelah sakit, mesin jahit itu terpaksa dijual untuk biaya pengobatan.

Febri saat ini duduk di kelas XII SMA 13 Ambon. Prestasi akademiknya luar biasa. Dia menguasai dua bahasa, selain Indonesia. Jepang sama Inggris. Selain bahasa, bagi gurunya, Febri anak yang cerdas.

“Dia pernah ikut dalam Olimpiade bidang ekonomi,” kata salah seorang gurunya, Ivonne Papilaja. Penguasaan bahasanya dikuasai secara otodidak, ditambah pelajaran dari sekolah.

Kedua orang tua Febri sudah lama bercerai. Dia diasuh neneknya sejak usia satu minggu, sementara kakaknya saat itu berumur satu tahun. Untuk menghidupi kedua cucunya, sang nenek menerima orderan menjahit pakaian.

Dari postingan akun Ivonne Papilaja, ditulis, Febri harus merawat neneknya yang sakit. Sementara dia juga harus ke sekolah setiap hari diluar hari libur. Untuk membiayai hidup mereka, anak ini membuat rempeyek sendiri untuk dijual.

“Saya mengetuk pintu hati kita semua, mari wujudkan mimpi Febri, dia hanya ingin neneknya mendapat sebuah kamar tidur yang layak,” tulis Ivonne.

Ivonne kepada ameks.fajar.co.id, mengatakan kakaknya bekerja di kantin di Rumah Sakit Tentara. Keduanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan sekolah Febri, juga pengobatan neneknya.

Febri sejak kelas X sudah dibebaskan dari tanggungan biaya sekolah. Karena tidak mampu secara ekonomi. Guru-gurunya sangat peduli dengan kondisi Febri. Karena itu, sejak Sabtu (17/9/2022) hingga Minggu (18/9/2022) mereka mengunjungi tempat tinggal Febri.

Bantuan diberikan kepada anak cerdas ini. Sehari setelah Ivonne Papilaja posting kondisi Febri, Dinas Sosial dari Provinsi Maluku maupun Kota Ambon langsung turun mengecek kondisi remaja itu.

“Terimakasih buat Basudara yang begitu cepat merespon postingan saya tanggal 17. Untuk ibuibu dari kantor #DinasSosial, terimakasih sudah mengunjungi dan mendata Febri dan neneknya, kami berharap bantuan bisa segera diperoleh,” tulis Ivonne.

Ivonne, dalam akunnya juga mengucapkan terima kasih kepada anggota DPRD Maluku Ruslan Hurasan, yang langsung merespon ketika dihubungi via whatsapp.

“Wa teman saya sejak pagi kepada pak Ruslan, langsung diteruskan kepada Bpk Pj Walikota Ambon. Kemudian direspon oleh Dinsos Kota Ambon dan siang tadi, kami bersama Peksos ada di lokasi. Dan beberapa teman relawan lainnya,” tulis Ivonne.

Para guru dari SMA 13, berencana untuk mencari kost-kostan yang layak sementara waktu, untuk Febri dan Sang Nenek. “Agar Adek Febri pun dapat konsentrasi belajar dengan lebih baik,” tulis Ivonne. (yan)

  • Bagikan