Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Puluhan kepala desa masuk kampus. Mereka dilatih pengelolaan keuangan desa, oleh akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpatti. Ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas mereka.
Kegiatan ini kerjasama antar Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura.
Kegiatan dibuka Wakil Dekan Bidang Akademik FEB Rudha A. Hanoeboen, mewakili dekan Dr. Erly Leiwakabessy, M.Si. Kegiatan di pusatkan, di Auditorium Rektorat, Lantai 4.
Kepala desa yang ikut sebanyak 30 orang, ada di 4 Kabupatan Kota, yaitu Kota Ambon, Kabupatan Seram Bagian Timur, Kabupatan Seram Bagian Barat dan Kab. Maluku Tengah.
Kegiatan dilakukan secara hybrid, dimana untuk Desa-desa di Kota Ambon secara tatap muka di Universitas Pattimura, sementara peserta dari daerah lainnya melalui aplikasi zoom meeting.
Dalam sambutannya, Dekan Febis Unpatti, mengaku bangga, Unpatti dipilih dan dipercayakan untuk memberikan pengetahuannya , pelatihan dan penguatan tentang pengelolaan desa kepada 30 kepala desa di kabupaten kota di Maluku.
"Hal ini membuktikan bahwa, ada upaya peningkatan sumber daya manusia dalam mengelola desa kedepannya. Sehingga, dibutuhkan peningkatan kapasitas terhadap SDM," katanya, kemarin.
Sementara itu, ketua panitia Kades masuk kampus, Dr. Hendri D. Hahury, SE., M. Si, mengaku, kegiatan Pelatihan Pengelolaan dan Pemanfaatan Potensi Desa – Kepala Desa Masuk Kampus ini, DJPK – Kemenkeu menggandeng tiga kampus di Indonesia yakni Universitas Sebelas Maret - Surakarta, Universitas Sriwijaya - Palembang dan Universitas Pattimura - Ambon.
“Ini upaya pemerintah dalam meningkatkan kapasitas Kepala desa dan aparat desa. Utamanya untuk mengedukasi para perangkat desa terkait pengelolaan keuangan Desa. Dan memberikan pengetahuan praktis agar kepala desa dapat menggali dan mengembangkan potensi desa, sesuai karakterististik dan ciri khas-nya masing-masing," tuturnya.
Pelatihan saat ini juga, kata dia, merupakan langkah-langkah untuk melakukan penguatan terhadap kebijakan Dana Desa yang harus diambil dalam rangka memantapkan Dana Desa sebagai salah satu instrumen untuk kinerja pelayanan publik di desa, memajukan perekonomian desa, dan mengurangi kemiskinan.
Akademisi Febis Unpatti, Dr. Izaac T. Matitaputty, SE., M.Si, mengaku, kegiatan ini merupakan terobosan yang bagus. Kampus merdeka melibatkan banyak orang diluar kampus untuk mengenal pengetahuan. Karena kita mempunyai base knowledge, resortnya sumber daya manusia.
Kegiatan yang diinisiasi Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan ini, diharapkan, mampu meningkatkan kapasitas kepala desa dalam pengelolaan dana desa. (LMS)