Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Ekonomi Maluku yang diprediksi akan mengalami kenaikan tahun ini, terbukti. Pada triwulan kedua tahun 2022, ekonomi Maluku bertumbuh 4,81 persen.
"Pelan tapi pasti. Saya yakin, perekonomian di Maluku akan terus bertumbuh dibanding tahun sebelumnya," kata Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpatti, Dr. Hendri D. Hahury, SE., M. Si.
Menurut dia, mahalnya harga bahan pokok beberapa waktu lalu, tidak terlalu mempengaruhi perekonomian. Namun, kuantitas dari bahan dasar pembuatan makanan yang ada sedikit dikurangi.
“Namun tidak menyebabkan usaha kecil dan menengah sampai bangkrut. Ketika harga bahan pokok naik, pemerintah daerah juga tidak tinggal diam,” ungkap Hahury.
Dari beberapa pasar tradisional di Ambon, kata dia, melalui Disperindag Kota Ambon dan provinsi melakukan langkah langkah konkrit dengan menyediakan bazar murah, sehingga kebutuhan masyarakat akan sembako sedikit terbantukan.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku merilis, perekonomian Maluku berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2022 mencapai Rp13,25 triliun dan atas harga konstan 2010 mencapai Rp8,33 triliun.
Ekonomi Maluku triwulan II-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,81 persen (year-on-year). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Kategori Industri Pengolahan sebesar 11,77 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang tumbuh sebesar 35,38 persen.Ekonomi Maluku triwulan II-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,94 persen (q-to-q).
Sementara dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 11,18 persen.
Dari sisi Pengeluaran, dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 73,56 persen.Ekonomi Maluku triwulan II-2022 (c-to-c) tumbuh sebesar 4,26 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha Industri Pengolahan yaitu sebesar 8,57 persen. Sementara dari sisi pengeluaran tertinggi pada komponen Impor Luar Negeri yang tumbuh sebesar 7,50 persen.(LMS)
Ekonomi Maluku Tumbuh di Tengah Ancaman Resesi
Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Ekonomi Maluku yang diprediksi akan mengalami kenaikan tahun ini, terbukti. Pada triwulan kedua tahun 2022, ekonomi Maluku bertumbuh 4,81 persen.
"Pelan tapi pasti. Saya yakin, perekonomian di Maluku akan terus bertumbuh dibanding tahun sebelumnya," kata Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpatti, Dr. Hendri D. Hahury, SE., M. Si.
Menurut dia, mahalnya harga bahan pokok beberapa waktu lalu, tidak terlalu mempengaruhi perekonomian. Namun, kuantitas dari bahan dasar pembuatan makanan yang ada sedikit dikurangi.
“Namun tidak menyebabkan usaha kecil dan menengah sampai bangkrut. Ketika harga bahan pokok naik, pemerintah daerah juga tidak tinggal diam,” ungkap Hahury.
Dari beberapa pasar tradisional di Ambon, kata dia, melalui Disperindag Kota Ambon dan provinsi melakukan langkah langkah konkrit dengan menyediakan bazar murah, sehingga kebutuhan masyarakat akan sembako sedikit terbantukan.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku merilis, perekonomian Maluku berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2022 mencapai Rp13,25 triliun dan atas harga konstan 2010 mencapai Rp8,33 triliun.
Ekonomi Maluku triwulan II-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,81 persen (year-on-year). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Kategori Industri Pengolahan sebesar 11,77 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang tumbuh sebesar 35,38 persen.Ekonomi Maluku triwulan II-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,94 persen (q-to-q).
Sementara dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 11,18 persen.
Dari sisi Pengeluaran, dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 73,56 persen.Ekonomi Maluku triwulan II-2022 (c-to-c) tumbuh sebesar 4,26 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha Industri Pengolahan yaitu sebesar 8,57 persen. Sementara dari sisi pengeluaran tertinggi pada komponen Impor Luar Negeri yang tumbuh sebesar 7,50 persen.(LMS)