Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID fajar.co.id.- Tujuh bulan sudah Bodewin Melkias Wattimena menduduki jabatan Penjabat Wali Kota Ambon. Dia belum juga melakukan perombakan birokrasi. Padahal birokrasi dilingkup Pemerintah Kota Ambon, sudah harus dilakukan penyegaran.
Karena itu, kemarin, puluhan pejabat tinggi pratama dilingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, resmi mengikuti seleksi promosi jabatan yang dilakukan oleh panitia seleksi (pansel) dari Badan Kepegawaian Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kota Ambon.
Mereka yang mengikuti seleksi tersebut, untuk ditempatkan pada sejumlah jabatan esalon II maupun III di Pemerintah Kota.
Wattimena mengatakan, pelaksanaan seleksi bagi pejabat tinggi pratama itu dalam rangka memperkuat kapasitas SDM untuk membangun Ambon yang smart.
"Ada 27 pejabat tinggi pratama yang hari ini (kemarin-red) ikut seleksi jobfit untuk kita tempatkan pada sejumlah jabatan, sebab kita akan lakukan penyegaran jabatan,"kata dia, kepada wartawan di Balai Kota, Senin (5/12).
Menurutnya, kegiatan seleksi tersebut bertujuan untuk menilai kecocokan jabatan yang saat ini diduduki dengan kepribadian, soft skill yang dimiliki, serta cara kerja yang selama yang telah dijalankan oleh para pejabat esalon II tersebut.
Dia menekankan, para peserta harus menunjukkan kelayakan, serta integritas diri bahwa mereka layak menduduki jabatan yang saat ini sedang diembankan ke pundak mereka.
"Ini bukan soal pemberitaan yang telah beredar bahwa yang diangkat lebih banyak IPDN dari pada yang lain. Semua ini aset Pemkot oleh karena itu tidak ada yang dibeda-bedakan," paparnya.
Menurutnya, pansel tersebut berasal dari tokoh agama, tokoh Masyarakat dan tokoh birokrat, akademisi ini, akan bekerja secara profesional.
Pansel tersebut diisi oleh Prof. Dr. Mon Nirahua, Prof.Dr. Jhon Ch. Ruhulessin. Dr. Abdulah Latuapo, Hadi Basalama, Dr. Dody Siwabessy, dan Benidiktus Selanno.
"Pesan saya kepada pansel agar dapat memberikan penilaian dan jujur, serta membantunya dalam mempertimbangakan segala penilaian yang telah dilakukannya secara mandiri dalam masa jabatan enam bulan berjalan,” kata Wattimena.
“Pansel juga bisa memberikan pertimbangan yang objektif kepada saya. Bantu saya untuk menemukan kesesuaian pada seluruh pejabat pimpinan tertinggi Pratama, agar seleksi ini dilakukan dengan baik dengan kedudukan jabatan yang sesuai dan kita bersama dapat melakukan perubahan bagi masyarakat,"paparnya.
Wattimena menegaskan, hingga saat ini dirinya belum memastikan kapan akan dilakukan perombakan birokrasi.
"Sementara ini masih dilakukan seleksi jobfit, nanti selesai dulu baru kita lihat kedepan. Semua ini sesuai prosedur. Pansel akan bekerja hasilnya apa sampaikan ke saya kita usul ke KSN, dan Mendagri, baru bisa izin keluar. Jadi kita belum tahu kapan,"tegasnya. (ARH)