Pantai Cinta Kasih Wowonda, Adanya di Desa Tertinggal

  • Bagikan
pantai cinta kasih
Kepala Dinas Komifo di lokasi pantai Cinta Kasih desa Wowonda. Bersama warga menyiapkan tempat wisata.

Saumlaki, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Destinasi wisata pantai "Cinta Kasih" di desa Wowonda, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) punya potensi menarik wisatawan untuk berkunjung ke Tanimbar.

Walaupun baru dikembangkan, pantai Cinta Kasih yang dikaryakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kepulauan Tanimbar Fredek Batlajeri, ini berhasil mendorong pemerintah desa dan masyarakat setempat menyiapkan fasilitas di pantai tersebut.

"Proyek yang saya lakukan saat ini perlu mendapat perhatian pemerintah, karena di Wowonda banyak sekali potensi dan keunggulan yang perlu diperhatikan. Makanya, sebagai siswa pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II tahun 2022, saya memilih Desa Wowonda agar mendapat sentuhan dari pemerintah Daerah,” kata Batlajeri di kantor Kominfo KKT (12/12/22).

Menurutnya, untuk menggagas pengembangan potensi, Wowonda dalam kategori desa tertinggal harus mendapat manfaat anggaran dari pemerintah daerah lewat projek penulisan buku "Satu Data Desa".

"Tulisan saya nanti lewat buku Satu Data Desa, namun pengembangannya pada tiga potensi, yakni potensi sosial budaya, potensi ekonomi dan potensi pariwisata. Selain itu, akses jalan ke lokasi patai Cinta Kasih mencapai 4 kilometer, kami akan berupaya berdasarkan proyek perubahan yang ada, saya akan antarkan langsung ke Sekjen PUPR,” tambah Batlajeri.

Batlajeri menilai, pantai Cinta Kasih memiliki beberapa keunikan yang sangat fenomenal, seperti bentangan pasir pantai yang panjang, udara segar, pepohonan yang rindang, serta pasir putih yang halus.

Untuk mendorong upaya tersebut, lanjut Batlajeri, ratusan warga bersama unsur pemerintah desa goten royong mulai menyiapkan tempat duduk, rumah singga, secara swadaya.

"Walaupun hanya lewat ide dan gagasan saja, masyarakat Wowonda sangat peduli. Padahal kita hanya rapat, masyarakat langsung antusias mendukung, tanpa ada unsur paksaan dan tekanan sedikitpun. Saya benar-benar memberikan apresiasi yang tinggi kepada basudara masyarakat desa Wowonda". Tutup Batlajeri. (MAL)

Kepala Dinas Komifo di lokasi pantai Cinta Kasih desa Wowonda. Bersama warga menyiapkan tempat wisata.

Pantai Indah Bernama Cinta Kasih, Adanya di Desa Tertinggal

Saumlaki, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Destinasi wisata pantai "Cinta Kasih" di desa Wowonda, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepuluan Tanimbar (KKT) punya potensi menarik wisatawan untuk berkunjung ke Tanimbar.

Walaupun baru dikembangkan, pantai Cinta Kasih yang dikaryakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kepulauan Tanimbar Fredek Batlajeri, ini berhasil mendorong pemerintah desa dan masyarakat setempat menyiapkan fasilitas di pantai tersebut.

"Proyek yang saya lakukan saat ini perlu mendapat perhatian pemerintah, karena di Wowonda banyak sekali potensi dan keunggulan yang perlu diperhatikan. Makanya, sebagai siswa pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II tahun 2022, saya memilih Desa Wowonda agar mendapat sentuhan dari pemerintah Daerah,” kata Batlajeri di kantor Kominfo KKT (12/12/22).

Menurutnya, untuk menggagas pengembangan potensi, Wowonda dalam kategori desa tertinggal harus mendapat manfaat anggaran dari pemerintah daerah lewat projek penulisan buku "Satu Data Desa".

"Tulisan saya nanti lewat buku Satu Data Desa, namun pengembangannya pada tiga potensi, yakni potensi sosial budaya, potensi ekonomi dan potensi pariwisata. Selain itu, akses jalan ke lokasi patai Cinta Kasih mencapai 4 kilometer, kami akan berupaya berdasarkan proyek perubahan yang ada, saya akan antarkan langsung ke Sekjen PUPR,” tambah Batlajeri.

Batlajeri menilai, pantai Cinta Kasih memiliki beberapa keunikan yang sangat fenomenal, seperti bentangan pasir pantai yang panjang, udara segar, pepohonan yang rindang, serta pasir putih yang halus.

Untuk mendorong upaya tersebut, lanjut Batlajeri, ratusan warga bersama unsur pemerintah desa goten royong mulai menyiapkan tempat duduk, rumah singga, secara swadaya.

"Walaupun hanya lewat ide dan gagasan saja, masyarakat Wowonda sangat peduli. Padahal kita hanya rapat, masyarakat langsung antusias mendukung, tanpa ada unsur paksaan dan tekanan sedikitpun. Saya benar-benar memberikan apresiasi yang tinggi kepada basudara masyarakat desa Wowonda". Tutup Batlajeri. (MAL)

  • Bagikan