Siswi SD Prank Warga Ambon, Penculikan di Passo Hanya Hoax

  • Bagikan
penculikan di passo
CT (12) saat mendatangi kantor Polsek Baguala di Passo, Kota Ambon. Cerita penculikan hanya hoax.

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Penculikan di wilayah Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, hanya karangan siswi SD berinisial CT saja. Tidak ada penculikan. Cerita itu dibuat untuk hindari amarah orang tua kepadanya.

Polsek Baguala akhirnya menghentikan kasus tersebut, setelah melakukan pemeriksaan terhadap CT (12) yang mengaku diculik. Dalam pemeriksaan, dia mengaku hanya berbohong agar tidak dimarahi orang tuanya.

Dia juga tak menyangka cerita bohongnya itu akan sampai ke pengusutan pihak kepolisian. “Siswi SD itu mengaku, penculikan itu tidak benar. Hanya karangannya saja,” ungkap Kapolsek Baguala, Ambon AKP Meity Jacobus yang dikonfirmasi ameks.fajar.co.id, Rabu (11/1/2023).

Kebohongan CT diungkap saat pemeriksaan polisi di kantor Polsek Baguala pada Rabu (11/1/2023). Kata Kapolsek, CT diperiksa Anggota Reskrim Polsek Baguala.

“Dia mengaku yang diceritakan ke orangtua dan polisi soal penculikan tidak benar. Dia hanya berbohong,” ungkap Meity.

CT juga mengaku, tidak ada dua pria bertopeng yang berusaha menculiknya saat keluar dari sebuah supermarket di kawasan Passo, Ambon.

Cerita itu dikarang gadis kecil ini, kata Kapolsek, karena takut dimarahi orangtuanya. Dia keluar untuk bertemu temannya cukup lama. Karena takut, cerita penculikan di karang, agar orang tua dan neneknya agar tidak dimarahi.

“Saya mengklarifikasi terkait kejadian dugaan penculikan anak di bawah umur yang terjadi di Daerah Passo dan beredar foto dua orang laki-laki yg sempat viral diduga pelaku , itu semua HOAX atau tdk benar,” ungkap Meity.

Karena itu, Kapolsek mengingatkan jangan membuat masyarakat merasa takut,khawatir dan resah terhadap anak-anak mereka yang keluar rumah.

“Namun tetap kita harus waspada dan mengawasi serta mengontrol anak-anak kita,” ungkap Kapolsek.

Begini cerita prank CT kepada orang tua dan polisi: pada Senin pukul 11.00 WIT setelah pulang sekolah, CT mengaku menuju ke rumah neneknya di salah satu kawasan di Desa Passo, Kecamatan Baguala.

Usai makan, korban mengganti pakaian seragam. Sekira pukul 13.00 WIT korban pergi menuju ke Indomaret di samping Rumah Sakit Hative, Passo, untuk berbelanja.

Keluar dari Swalayan Indomaret, korban melihat ada dua orang yang tidak kenal berdiri depan. Mereka menggunakan karpus menutupi wajah.

Saat korban hendak pulang, salah satu dari pelaku datang menghampiri dan menutupi mulut korban dengan menggunakan sapu tangan.

Disaat bersamaan, ada seorang warga yang tidak dikenali korban datang dan memukul para pelaku. Pelaku melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor menuju ke arah kota Ambon.

Warga di sekitar TKP langsung membawa korban ke rumah neneknya.

"Korban sempat pusing akibat wajah korban yang sempat di tutupi sapu tangan oleh pelaku. Intinya, kasus sementara dilakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku," demikian Meity.(ARH/ERM)

  • Bagikan