Genjot Ekonomi Maluku, Layanan Export Center Dibuka

  • Bagikan
Maluku Inovation export
Kadis Perindag Maluku, Yahya Kotta memberikaan arahan saat membuka Layananan Eksport Center.

AMEKSFAJAR.CO.ID.- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku membuka ‘Layanan Maluku Inovation Export Center (LMIEC)’. Layanan ini diberikan kepada pelaku usaha untuk mendapatkan pasar ekspor atas produk yang akan dijual.

Layanan ini kerjasama dengan Bea Cukai, Pelindo, Karatina Perikanan, Karanti Pertanian, Dinas Penanaman Modal, PTSP Maluku hingga Dinas Ketahanan Pangan Maluku.

Yahya Kotta, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku menerangkan, pemerintah tetap memperkuat para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Maluku memasuki pasar internasional.

“LMIEC hadir agar para pelaku ekspor mampu menemukan pasar yang lebih luas. Pelaku usaha bisa memperoleh informasi peluang ekspor, mendapatkan pendampingan, dan berkonsultasi dalam memenuhi standar negara tujuan ekspor. Hal ini penting agar mereka dapat memasuki pasar ekspor dengan lebih lancar,” terang Kotta kepada media ini via telepon, Kamis (12/1).

Kotta menjelaskan, LMIEC sudah di launching akhir tahun 2022 dan layannya baru di buka hari ini (kemarin). Ini merupakan program kerjasama lintas instansi dan didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Maluku dalam menumbuhkan pelaku ekspor baru serta membantu penetrasi produk ekspor.

“Jadi para eksportir akan lebih mudah untuk mengurus seluruh dokumen mereka, baik itu izin maupun konsultasi. Semuanya ada di LMIEC itu dan bisa dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku usaha. Berbagai informasi yang bersumber dari perwakilan perdagangan di luar negeri dapat tersalurkan secara tepat dan cepat sehingga dapat memperluas pangsa ekspor,” jelasnya.
Selain itu, kata Kotta, melalui Export Center, dapat dijaring informasi data pelaku usaha daerah terkini, sebagai materi promosi untuk disebarluaskan kepada para pembeli di luar negeri.

“LMIEC juga memberikan layanan konsultasi terkait peluang ekspor, pemanfaatan, pendampingan standardisasi produk, promosi, prosedur ekspor maupun permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha melalui koordinasi dengan para pemangku kepentingan,” ucapnya.

Kotta menambahkan, hadirnya layanan ini diharapkan mempunyai ruang lingkup dan cakupan yang lebih luas misalnya penetrasi pasar, pengembangan ekspor, pemenuhan database ekspor, serta peningkatan nilai ekspor non migas, yang nantinya diharapkan dapat mendongkrak kinerja perdagangan luar negeri Maluku melalui sektor ekspor.

“Pemerintah melalui pak gubernur terus memberikan dukungan dalam meningkatkan kinerja ekspor non migas melalui strategi penetrasi dan pengembangan pasar di kancah internasional,” demikian Kotta.(CAL)

  • Bagikan