Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Beredar sebuah vidio sekelompok warga membawa senjata tajam (sajam), mengjear anggota Brimob, dan anggota TNI hingga depan Markas Raider 733 Masariku di Kawasan Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Maluku, Rabu (1/2/2023).
Aksi ngamuk-ngamuk dengan sajam di depan Markas Raider 733 sempat viral tersebar melalui media sosial group-group WhatasApp. Anggota Brimob dan TNI, awalnya ingin kembali ke Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
AKP Meity Jacobus, Kapolsek Baguala, Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease yang dikonfirmasi, membenar kejadian itu.
Menurut Meity, kejadian berawal dari Tempat Pemakaman Umum (TPU) korban Covid-19. Anggota Brimob dan TNI ini akan kembali ke desa Wakal." Ada kenali yang anggota Brimob orang Wakal. Lalu mereka dikejar, dan mereka lari berlindung di Raider," ujar Mety membenarkan kejadian itu.
Setelah itu, dua orang warga yang mengejar kedua anggota Brimob dan TNI itu diamankan dan dilakukan mediasi." Dan tadi juga datang Danyon, kepala pemuda dan diselesaikan disitu. Jadi masalah sudah selesai," kata Meity.
Diketahui, sebelumnya terjadi ribut-rubit antara warga Hitu dan Wakal, Senin (23/1/2023) siang lalu. Ketegangan dua kelompok masyarakat Wakal dan Hitu, tereka turun jalan. Ditangan mereka tidak kosong, senjata tajam (sajam) pun dibawah.
Amarah kedua kelompok buntut adanya insiden laka lantas tunggal menyebabkan seorang warga negeri Wakal kritis di rumah sakit. Beruntung polisi bergerak cepat melerai, dan meredam amarah kedua kelompok ini sehingga tidak berujung saling serang.(ERM)