Jalan Terjal Pendatang Baru, Singkirkan Petahana Kursi DPR

  • Bagikan
Kursi DPR dapil maluku
Amir Kotarumalos

Ambon AMEKS.FAJAR.CO.ID — Tidak mudah pendatang baru merebut kursi DPR, yang kini diduduki empat politisi dengan basis suara besar. Pemain baru ini butuh effort besar untuk meyakinkan pemilih, mereka jauh lebih baik dari pemilik kursi saat ini.

Di Partai Golkar pada Pemilu 2024, ada nama Mukti Keliobas dan Ramli Umasugi yang telah masuk daftar sementara calon anggota DPR dapil Maluku dan sudah diusulkan ke DPP. Keduanya merupakan pendatang baru pada pencalonan DPR RI.

Meski Mukti masih bupati Seram Bagian Timur, dan Ramli dua periode memimpin Buru, namun belum pasti meraup suara signifikan pada pileg nanti. Hal ini sebabkan pertarungan Pilkada dan Pileg yang berbeda.

Selain itu, Golkar juga telah menyiapkan enam lainnya menjadi bakal calon anggota DPR 2024 yang sudah pernah ikut pada pada Pileg sebelumnya. Mereka adalah Aziz Samual, Hamzah Sangadji, Marlen Petta, Derek Laupatty dan Steven Risakota.

"Nama tersebut nantinya disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk diputuskan menjadi empat nama,"kata kata Plh Ketua DPD Golkar Maluku Ridwan Marasabessy, Rabu (8/2).

Menurut Ridwan, Golkar akan bekerja keras mengembalikan satu kursinya di Senayan yang hilang pada pemilihan legislatif 2019 lalu.

“Kewenangan memutuskan siapa yang lolos dan tidak dari delapan nama ini, itu di DPP. Kami di DPD hanya bertugas mengawal, apabila keputusan sudah ada. Tugas kami bekerja full, untuk mengembalikan satu kursi Golkar di Pileg 2024 nanti,” kata Ridwan, yang juga Koordinator Bidang Kepartaian DPD Golkar Maluku itu.

Pendaatang baru juga muncul dalam daftar bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) DPR RI Gerindra Maluku. Mereka adalah Hanifa Hehanussa dan Rudolf A. Pical. Hanifa merupakan pensiunan PNS, mantan kepala dinas pendidikan Kabupaten Maluku Tengah.

Sementara di Nasdem, ada Andreas Rentanubun. Mantan bupati Maluku Tenggara dua periode itu telah menyiapkan diri untuk maju sebagai calon wakil rakyat di Senayan.

Sedangkan PKS, disebut-sebut mendorong anggota dan mantan anggota DPRD Maluku dua periode, Amir Rumra dan Said Mudzakir Assagaff ke DPR. Petahana
Saadiyah Uluputty, dan mantan caleg DPR 2019, Sudarmo juga kembali masuk daftarr caleg 2024.

“ Sepertinya empat nama ini yang akan menjadi prioritas nanti sebagai calon anggota DPR RI,” ungkap salah satu pengurus DPW PKS Maluku, kemarin.

Bekerja Keras

Pengamat Politik Universitas Pattimura (Unpatty) Ambon, Amir Kotarumalos menilai, kemenangan suatu partai politik untuk DPR RI tergantung komposisi caleg yang diusungkan.

“Komposisi caleg dan kerja dari mesin partai menjadi penentu kemenangan untuk DPR RI. Kalau Komposisinya tidak baik, maka hasilnya juga tidak baik,” ujar Amir kepada Ambon Ekspres, Rabu (8/2).

Setiap partai politik, kata Amir, punya massa ideologis. Yang berpindah hanya massa pragmatis dan jumlah sedikit karena ada kaitan dengan janji politik.

"Caleg anggota DPR RI yang diusung harus orang yang bisa diterima oleh masyarakat ketika dijual. Bukan sebaliknya. Ini tantangan bagi partai untuk bisa mendapatkan kursi,” katanya.

Sehingga menurut dia, dari komposisi yang ada, Golkar maupun partai lainnya bisa bersaing memperebutkan kursi yang dimiliki saat ini oleh PDIP, NasDem PKS dan Gerindra di Senayan.

Kuncinya, figur yang diusung harus mempunyai popularitas dan elektabilitas tinggi di masyarakat.

“Apalagi Golkar sebagai partai besar harus usung calon yang potensial dan punya nilai jual. Komposisi caleg pada masing-masing dapil juga harus didominasi oleh tokoh terkenal di masyarakat. Dengan begitu maka arah kontestasinya akan lebih bermutu dan bisa mendatangkan banyak suara,” sahut Amir.

Dijelaskan bila yang diusung orang baru, yang belum teruji di dunia politik, peluang memperoleh kursi sangat tipis.

“Perlu ada kolaborasi antara pendatang baru dan lama dalam komposisi. Bisa juga tidak seperti itu, asalkan harus calon yang mempunyai loyalitas dan bisa diterima oleh masyarakat,”bebernya.

Kans empat parpol pemilik kursi di Senayan, yaitu PDIP, NasDem PKS dan Gerindra, lanjut Amir, juga demikian. Meski empat partai tersebut sudah mempunyai modal, tapi tantangan untuk mempertahankan kursi juga besar.

“Mercy Barends, Abdullah Tuasikal, Saadiyah Uluputty dan Hendrik Lewerissa mereka ini sudah teruji. Tinggal bagaimana mereka mampu menjaga basisnya saja. Jangan dikecewakan. Kalau pendatang baru, mereka butuh kerja keras, biar dia populer dikenal masyarakat, belum tentu dipilih. Dia harus diterima dulu di hati masyarakat baru bisa pilih,” pungkasnya. (WHB)

  • Bagikan