Puluhan Nelayan Ngamuk di Kantor Cabang DKP Maluku

  • Bagikan
Pulau Banda
Puluhan nelayan demo kantor DKP Maluku Cabang Banda di Banda, Kamis (13/4/2023).

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Puluhan nelayan mengamuk di kantor Cabang Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Maluku di Banda. Mereka menilai kebijakan Pemerintah tidak pro nelayan kecil, dengan memberikan hak pengelolaan cold storage kepada perorangan.

Para nelayan ini tergabung dalam Koperasi Produsen Bintang Laut Banda. Mereka melakukan aksi demonstrasi di kantor cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku di Banda, Kamis (13/4), sebagai bentuk protes atas hak pengelolaan cold storage oleh Yanto Sangadji.

Yanto, menurut para nelayan, sudah kelola ruang beku tempat penyimpanan ikan tersebut selama 1 tahun 1 bulan.

"Kehadiran kami di sini untuk mempertanyakan legalitas Col Storage milik Pemerintah Provinsi Maluku yang di kelolah oleh saudara Yanto Sangadji yang kami duga tidak memiliki ijin resmi dari Dinas Perikanan Provinsi Maluku,"kata Ridwan Sahmad, salah satu nelayan pendemo.

Para nelayan ini juga menduga ada mafia yang bermain dalam hal ini. "Kami menduga tidak menutup kemungkinan ada permainan mafia sehingga sampai dengan saat ini Yanto Sangadji masih tetap beroprasi,"sebutnya.

Sementara Jamaludin Udi, dalam orasinya mengatakan, sebagai wadah berbadan hukum, Koperasi Produsen Bintang Laut Banda merasa sangat kecewa dengan pihak Pemprov Maluku.

Koperasi nelayan yang punya legalitas berbadan hukum ini padahal sudah beberapa kali ajukan Surat Permohonan untuk bisa mengelola cold storage dimaksud, tapi malah tak digubris pihak Pemprov Maluku dan justru biarkan Yanto Sangadji yang diduga tak punya izin pengelolaan untuk kelola cold storage itu.

"Kita datang bukan untuk bikin ribut tetapi kita datang karena pengelolaan aset Cold Storage milik Pemerintah Provinsi Maluku yang diperuntukkan untuk kepentingan dan kesejahteraan nelayan di Banda ini tidak jelas,"sebutnya.

"Saya ingin menyampaikan bahwa kita nelayan di Banda sini adalah pelaku utama kelautan dan perikanan, kemudian kita nelayan lokal putra dari Banda merasa di anak tirikan, kita berharap bisa menjadi mitra dengan pemerintah Provinsi Maluku yaitu Dinas KP, tapi ternyata kita diabaikan,"kata Jamaludin.

Bahkan lebih parahnya, akibat buruknya pengelolaan, cold storage tak mampu menampung hasil tangkapan nelayan. Akibatnya sebagian ikan hasil tangkap nelayan dibuang karena membusuk.

"Dan kami dari Koperasi produsen Bintang Laut Banda menuntut hak sebagai nelayan lokal untuk bisa mengelola Cold Storage ini,"tandasnya.(yan)

  • Bagikan