Selesai di PDIP, Murad ke PAN atau NasDem?

  • Bagikan
Kursi DPR RI
Ketua DPD PDIP Maluku, Murad Ismail

Ambon AMEKS.FAJAR.CO.ID — Karier Murad Ismail di PDI-Perjuangan selesai. Ketua umum Megawati Soekarnoputri berencana menggantinya, setelah Widya Murad Ismail berpindah ke PAN untuk bertarung dalam bursa perebutan satu dari empat kursi DPR RI jatahnya Maluku.

Hingga saat ini Mega belum resmi memutuskan, sanksi kepada Murad. Entah hanya dicopot dari Ketua DPD PDI-Perjuangan, atau sampai pada pemecetan dari kader partai kepala banteng kekar itu.

Informasi yang diterima ameks.fajar.co.id, sejumlah pengurus DPD PDIP Maluku, termasuk DPC PDIP kabupaten kota menghadap petinggi DPP PDIP di Jakarta. Apakah ini terkait dengan rencana pergantian Murad hari ini, tak satupun diantara mereka berani berspekulasi.

“Iya rencana hari ini menghadap,” ungkap salah satu pengurus PDI-Perjuangan di Maluku. Dia tak mau memberi penjelasan lanjutan, terkait kemungkinan sanksi berat bakal diterima Murad.

Informasi "pemecatan" Murad sendiri ditutup rapat pengurus DPP maupun DPD PDI Perjuangan. Padahal, DPP dikabarkan telah menyikapi kekisruhan PDIP Maluku bahkan telah menyiapkan beberapa nama calon pengganti Murad.

Informasi yang diperoleh Ambon Ekspres, surat keputusan (SK) Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDIP Maluku akan dikeluarkan pada Kamis, 27 April 2027, hari ini. DPP telah menyiapkan beberapa nama, dua diantaranya Ketua Bidang Kelautan, Perikanan dan Nelayan DPP PDIP Rokhmin Dahuri, dan Ketua Bidang Koperasi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, Mindo Sianipar sebagai Plt.

Pengurus DPD PDIP Maluku yang dikonfirmasi Ambon Ekspres, Rabu (26/4) malam terkait penetapan Plt Ketua DPD, mengakui, DPP masih melaksanakan rapat. Namun, ia memastikan, pengganti Murad diputuskan dalam bulan ini.

"Yang pasti Murad diganti. Pergantian diharapkan terjadi dalam bulan ini atau sampai dengan akhir bulan ini,"kata salah satu pengurus DPD PDIP Maluku yang meminta namanya tidak ditulis.

Kader senior PDIP ini kembali menegaskan, hingga tadi malam, DPP masih menggelar rapat untuk menentukan Plt Ketua DPD PDIP Maluku. "Ini lagi dibicarakan, siapa yang akan menggantikan atau menjabat sebagai Plt ketua DPD,"ungkapnya.

Meski begitu, kata dia, kemungkinan Rokhmin Dahuri berpeluang menjadi Plt Ketua DPD untuk melanjalankan tugas-tugas kepartaian, terutama untuk menghadapi Pemilu yang sudah di depan mata.

"Ada beberapa nama yang muncul. Dari DPP ada Pak Mindo dan Rokhim serta beberapa nama lain yang muncul. DPP lagi rapat terus untuk menentukan siapa yang akan menjabat pelaksana tugas ketua DPD. Dalam waktu secepatnya,"jelasnya.

Menurut dia, salah satu alasan kuat Murad diberhentikan karena istrinya, Widya Pratiwi telah bergabung dengan PAN.

"PDI Perjuangan tidak pernah memberi ruang untuk dua orang dalam satu garis keluarga yang berada di dua partai yang berbeda. Karena ibu Widya pindah ke PAN, maka otomatis pak Murad harus diganti. Itu saja. Tidak ada pertimbangan lain,"paparnya.

Dia memastikan, Widya dan beberapa kader lainnya telah keluar dari PDIP. Baik sebagai anggota atau pengurus maupun calon anggota legislatif.

"Mereka sudah mengajukan pengunduran diri dari keanggotaan partai maupun sebagai caleg. Jadi, mereka bukan lagi kader atau anggota PDI Perjuangan,"tandasnya.

Sementara itu, beberapa pengurus DPP maupun DPD PDI Perjuangan Maluku yang dikonfirmasi terkait kepastian penetapan dan penerbitan SK Plt Ketua DPD, belum memberikan tanggapan atau menerima telepon. Mereka adalah Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, Ketua Bidang Kehormatan partai Komarudin Watubun, Edwin Huwae, Nancy Purmiasa, Hendrik Sahureka, dan Benhur Watubun.

Pindah ke Nasdem

Sementara itu, informasi lain menyebutkan, Murad Ismail yang juga gubernur Maluku, akan bergabung dengan partai Nasional Demokrat (Nasdem). Murad dikabarkan telah berkomunikasi dengan DPP Nasdem.

Mantan komandan Brimob Polri, itu diisukan akan pindah secara resmi ke Nasdem, pekan depan. Namun, informasi tersebut belum dapat dipastikan.

Ketua DPW Partai Nasdem Maluku, Hamdani Laturua yang dikonfirmasi Ambon Ekspres, Rabu (26/4) mengatakan, belum mengetahui informasi tersebut. "Saya belum tahu informasi itu,"kata dia.

Meski begitu, Nasdem tetap menerima siapapun yang ingin bergabung. Komitmen membesarkan partai menjadi salah satu syarat utama yang wajib dipenuhi.

"Kami di Nasdem itu, terbuka kepada siapa saja yang berketetapan hati, ya pintu Nasdem terbuka. Jadi Nasdem tidak menutup pintu untuk putra puteri terbaik Indonesia, termasuk Maluku untuk bergabung dengan Nasdem. Sepanjang ketulusan dan komitmen sama-sama membangun partai, ya Nasdem selalu terbuka,"tambahnya. (TAB/YAN)

  • Bagikan