Soal Ketua DPD PDI Perjuangan, Murad Batal Dicopot? Hari Ini Temui Bu Mega

  • Bagikan
Kursi DPR RI
Ketua DPD PDIP Maluku, Murad Ismail

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - DPP PDI Perjuangan marathon menggelar rapat beberapa hari menyikapi pindahnya Widya Murad Ismail ke PAN. Hari ini Ketua DPD PDI Perjuangan Murad Ismail dan Widya dikabarkan akan bertemu Ketua umum Megawati Soekarnoputri.

“Iya hari ini pak Murad dan Ibu Widya dipanggil Ibu Mega,” ungkap sumber ameks.fajar.co.id, Sabtu (29/4/2023). Pertemuan direncanakan berlangsung hari ini, namun pada pukul berapa, belum diketahui.

Informasi lain menyebutkan, hari ini Widya Murad Ismail sudah menuju Jakarta. Namun apa benar keberangkatan itu terkait dengan rencana bertemu Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, belum diketahui.

“Bisa jadi informasi itu benar. Karena tadi, Ibu Widya berangkat,” ungkap sumber lainnya.

Sejumlah sumber yang merupakan orang dekat Murad Ismail yang dikonfirmasi terkait hasil rapat kemarin, membeberkan sejumlah fakta baru.

Mereka membenarkan Murad menghadap pihak DPP PDI Perjuangan, diantaranya Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun, dan Djarot Saiful Hidayat Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi.

Pertemuan itu berlangsung panas. Informasinya Murad mengungkit hasil rekamanan yang diduga suara dari salah satu petinggi DPP PDIP. Namun apa isi rekaman itu, tak dibeberkan.

“Iya pak Murad buka soal bukti rekaman,” ungkap sumber di DPP PDIP.

Usai rapat, Murad meninggalkan Kantor DPP PDIP di Jalan Lenteng Agung Jakarta Selatan 10710. Namun beberapa saat kemudian, kabarnya Murad di telephon Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Murad oleh Mega diminta kembali menemuinya, Sabtu (29/4/2023) atau hari ini. Apakah pemanggilan itu terkait dengan pembatalan pencopotan Murad Ismail sebagai Ketua DPD PDIP Maluku, tidak dijelaskan.

Salah satu orang dekat Murad yang dikonfirmasi ameks.fajar.co.id meminta semua orang bisa menghargai proses internal di PDIP. Dia menyesalkan, adanya isu kalau Murad sudah dicopot DPP PDIP.

“Kalau sudah dicopot, mana SK-nya. Tidak mudah seorang Ketua DPD PDI Perjuangan dicopot, tanpa melalui mekanisme partai. PDIP ini punya mekanisme, dan mekanisme itu sangat dihargai kadernya. Paling miris, kalau isu itu justru datang dari oknum pengurus di DPD PDI Perjuangan Maluku sendiri,” ungkap dia.

Sementara salah satu pengurus DPD PDI Perjuangan Maluku yang dikonfirmasi terkait hasil rapat semalam, mengungkapkan tidak mengetahuinya. Dia bahkan mengaku, tidak dilibatkan dalam urusan tersebut.

Meski demikian, dia mengatakan mendengar kabar kalau rapat lanjutan akan dilakukan pada Selasa (3/5/2023) mendatang. “Informasinya diputuskan nanti Selasa depan,” kata dia yang menolak namanya ditulis.

Sekjen PDIP Hasto Kristianto yang dikonfirmasi ameks.fajar.co.id terkait pencopotan Murad Ismail, tidak menanggapi pertanyaan.

Sementara itu, DPP PDI Perjuangan didesak segera membuat keputusan pemecatan Murad Ismail dari ketua DPD PDIP Maluku, sekaligus menunjuk Plt ketua DPD. Pasalnya, Murad dinilai sudah keluar garis perjuangan partai tersebut.

"Yang jelas laporan kami ke Jakarta tentang perilakunya memimpin partai tidak bagus. Pemerintahannya juga hancur. Bikin ulah di pemerintahan, berimbas ke PDIP,"kata senior PDI Perjuangan, Jusuf Leatemia, Kamis (27/4).

Kesalahan pertama Murad, kata Jusuf, adalah membiarkan istrinya, Widya Pratiwi yang merupakan salah satu wakil ketua DPD PDIP Maluku, pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN). Dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, suami dan istri tidak berbeda partai.

"Kalau istrinya sudah ke sana (PAN) maka harus memilih, harus terlepas dua-dua atau. Suaminya kan sudah pernah menjanjikan kalau dia akan mengurus PDIP dua kursi di DPR RI. Apakah itu hanya menipu kader-kader ataukah karena kepentingan saja,"kesalnya.

Dia menegaskan, PDIP Maluku sudah "besar" sebelum Murad bergabung. Partai ini dibesar susah payah oleh almarhum John Mailoa dan rekan-rekan dahulu.

Kemudian di era Karel Alberth Ralahalu sebagai ketua DPD, PDIP Maluku berhasil mendapatkan kursi DPR RI dan fraksi utuh di DPRD Maluku. Pada masa kepemimpinan Edwin Huwae juga demikian.

"Bagi kami, kalau dia baik, kami akan memperjuangkan beliau karena beliau adalah ketua DPD. Tapi kalau tidak bagus, kami juga akan mendesak untuk diganti,"jelasnya.

Leatemia mengaku, belum memperoleh informasi terakhir terkait keputusan DPP PDIP. Namun, ia yakin, DPP akan mendengarkan masukan dari DPC dan DPD.

"Tadi mahkamah partai panggil seluruh DPC Se-Maluku. Perasaan saya, mereka pasti punya satu kesepakatan untuk tolak dia (Murad Ismail). Karena kalau selama dia pimpin, partai akan hancur. Makanya masukan kami dari para senior, daripada partai hancur, lebih baik diganti,"ungkapnya.

Olehnya itu, kata Leatemia, DPP harus segera mengambil keputusan karena pendaftaran calon anggota legislatif sudah di depan mata. Pengurus perlu mengkonsolidasikan para caleg untuk mendaftar.

"Jadi tidak ada kesempatan kedua bagi dia. Kami dari senior-senior partai minta agar DPP segera menerbitkan SK pemberhentian,"pungkasnya.(YAN/TAB)

  • Bagikan