Dua Balita Dengan Sakit Bawaan, Dapat Bantuan Menteri Risma

  • Bagikan
Masohi, Maluku Tengah
Mensos Tri Rismaharini saat berkunjung ke Malteng.

Masohi, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Orang tua dari Malika J Minangkabau (3) dan Muhammad Faizal (5), bisa legah hati, setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan bantuan finansial. Dua Balita ini alami sakit bawaan.

Bantuan ini berasal dari donasi masyarakat yang disalurkan Kementerian Sosial dan KitaBisa.com. Malika didiagnosis menderita penyakit bocor jantung yang diistilahkan sebagai atrial septal defect (ASD).

Faisal menderita saluran cerna yang sering mengakibatkan sumbatan usus, yang biasa disebut penyakit Hirschsprung (HSCR). Malika menerima bantuan sebesar Rp67.103.125 dan Faizal sebesar Rp57.663.139.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini dan perwakilan KitaBisa.com pada Jumat (5/5) siang di Kota Masohi, Maluku Tengah.

"Kami harap bantuan ini dapat bermanfaat bagi anak-anak para ibu disini untuk pengobatan dan sekolah," kata Mensos Risma.

Datang dari Kota Ternate, ibu Malika, Wiwin A Ali dan ibu Faizal, Nuraisah Daud merasa terharu dan lega. Mereka akhirnya bisa membawa putra dan putri mereka berobat di rumah sakit.

"Sejak kecil Malika sering batuk pilek. Kami kira karena gampang sakit tapi saat diperiksa Oktober tahun lalu, kami baru tau ada bocor jantung dari hasil rontgennya,” ujar Wiwin.

Bocor jantung yang dialami Malika sudah ada sejak kelahirannya. Dia pun wajib kontrol dan mengambil obat jantung per bulan.

"Harusnya segera operasi jantung, tapi kami tidak punya biaya. Alhamdulillah tadi diberi bantuan donasi dari Kemensos dan KitaBisa jadi Malika bisa operasi," kata Wiwin.

Kisah serupa juga dialami Faizal. Anak sulung Nuraisah Daud dan Fahmi Yaman itu sudah terdeteksi Hirschsprung sejak lahir.

"Awalnya Faizal didiagnosa penyempitan usus besar lalu setelah diagnosa ulang ternyata Hirschsprung," kata Nuraisah.

Pada tahun 2020 keluarga Faizal berencana membawanya berobat di rumah sakit di Manado, namun urung karena zona hitam COVID-19.

"Perutnya membengkak tapi kami tidak bisa berangkat. Kami akhirnya mencoba pengobatan tradisional di Buru Selatan," ujar Nuraisah.

Sayangnya, kondisi Faizal semakin memburuk dan segera membutuhkan pertolongan medis. Setelah COVID-19 mereda, keluarga Faizal segera membawanya ke rumah sakit di Manado, Sulawesi Utara.

Perlahan tapi pasti, Faizal berangsur pulih. Kini sudah ada stoma di perut bagian kirinya. Operasi penyambungan usus menjadi langkah selanjutnya yang harus dia jalani agar sistem pencernaannya kembali normal.

"Dokter masih memantau kondisi ususnya, kalau sudah mengecil akan dilakukan operasi. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih dengan adanya donasi dari Kemensos dan KitaBisa sehingga bisa membantu biaya operasi Faizal nanti," kata Nuraisah.

Tak hanya menerima bantuan untuk pengobatan, Malika dan Faizal juga menerima bantuan Atensi berupa kebutuhan nutrisi, mainan edukatif dan perlengkapan lainnya, serta modal kewirausahaan dari Sentra Wasana Bahagia Ternate.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Pj. Bupati Maluku Tengah Muhamat Marasabessy, Wakil Ketua DPRD Maluku Tengah Kace Haurissa, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Sadali Le, Kapolres Maluku Tengah Dax Emmanuelle, Dandim 1502/Masohi Czi M Yusuf Aksa.

Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Maluku Tengah Vector Mailoa, Perwakilan dari KitaBisa.com, Staf Khusus Menteri bidang Komunikasi dan Media Massa Don Rozano Sigit Prakoeswa, Sekretaris Ditjen Rehsos Salahuddin Yahya, Direktur Rehsos Anak Kanya Eka Santi, Kepala Sentra Wasana Bahagia Ternate Udan Suheli serta perwakilan Sentra Meohai Kendari. (DW).

  • Bagikan

Exit mobile version