SMP ‘Tanpa’ Kepsek dan Guru, Nanti Masuk Saat Ujian Sekolah

  • Bagikan
Pulau Buru
Tampak Kondisi jalan menuju sekolah SMP Negeri Ukalahin, Desa Wasi, Kecamatan Fena Leisela Kabupaten Buru, Minggu (7/4/2023).

NAMLEA, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Sejumlah orang tua murid mengeluh, guru tak lagi hadir mengajar siswa siswi SMP di Dusun Ukalahin. Kepala Sekolah pilih di rumah. Sekolah sepih. Nanti ramai saat ujian sekolah akan dilaksanakan.

Dusun Ukalahin berada di Desa Wasi, Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru. Dusun ini terpencil, jauh dari keramaian. Sudah lama siswa siswi SMP di sekolah ini tak lagi mendapat pelajaran.

Para murid di sekolah tersebut, keluh para orang tua murid, sudah tidak belajar rutin seperti sekolah lain. Para guru tidak pernah mengejar dan jarang masuk sekolah.

Idros Latumete, salah satu orang tua murid, yang menyesalkan sikap para guru dan kepala sekolah. Jarang dan bahkan tidak pernah masuk sekolah untuk mengajar. Namun tiba-tiba dekat waktu ujian barulah para siswa di beritahu untuk mengikuti ujian.

"Kepala sekolah dan para guru di sini sudah tidak pernah mengajar anak-anak, tapi pas datang waktu ujian barulah mereka datang beritahu anak-anak untuk ikut ujian" kata, Idros Kepada Ambon Ekspres, Minggu (7/5)

Idros mengungkapkan, siswa dan siswi setiap paginya pergi ke sekolah seperti biasanya. Namun, karena para dewan guru dan kepala sekolah tidak masuk, anak-anak itu langsung pulang.

Idros mengeluh, juga orang tua lainnya. Mereka kecewa, dengan sikap para guru, termasuk Kepala Sekolah. Bagi Idros, ini tberdampak pada masa depan anak-anak yang tidak pernah menerima pelajaran dengan layak.

"Guru-guru seng (tidak) masuk, jadi anak-anak juga pulang dan tidak mau pergi ke sekolah" ungkapnya.

Selain itu tambah Idros, kondisi sekolah juga sangat memprihatinkan dan tidak terurus. Pagar sekolah rusak parah. Ditambah kondisi jalan menuju sekolah sudah ditutup banyak rumput liar dan lebat.

Selaku orang tua siswa, Idros meminta pemerintah daerah melalui dinas Pendidikan untuk segera memanggil dan mengevaluasi kinerja para guru dan kepala sekolah.

"Paling tidak buat teguran atau biar perlu dipindahkan saja guru-guru yang malas dan kepala sekolah yang tidak bertanggungjawab. kasihan anak-anak kami, jika tidak mendapat pelajaran yang baik bagaimana nasib mereka ke depan" harapnya Idros.

Sementara, kepala sekolah Rosita Batuwael, saat dikonfirmasi koran ini terkait keluhan masyarakat melalui via telepon seluler, tidak merespon. (YS)

  • Bagikan