BULA, AMEKS.FAJAR.CO.ID - United Nations Children's Fund (UNICEF) turun ke Kabupaten Seram Bagian Timur, sebagai bagian dalam upaya memerangi Malaria. Disana mereka menggelar pelatihan kader.
Pelatihan kader ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur(SBT) serta Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (PERDHAKI) Maluku.
Pelatihan kader, sebagai upaya pengembangan program pengendalian dan penanggulangan Malaria menuju Eliminasi Malaria di Provinsi Maluku. Kegiatan pelatihan tersebut diselenggarakan selama 5 hari mulai dari 11 hingga 15 Juli mendatang bertempat di Sigafua Cafe and Resto, Selasa (11/07/2023).
Kegiatan pada bidang kesehatan itu merupakan langkah nyata penanggulangan malaria di Provinsi Maluku khususnya di Kabupaten SBT.Dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat sebagai kader di beberapa Pusat Kesehatan Masyarakat( Puskesmas)yang ada di daerah bertajuk Ita Wotu Nusa itu.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan SBT Samun Rumakabis mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya memotivasi dan dorongan untuk terus memberikan pelayanan terbaik serta menjadi sumber tambahan ilmu dalam bekerja di setiap wilayah kerja masing-masing.
Menurut Rumakabis, Kegiatan yang dilaksanakan bisa membantu program-program di setiap Puskesmas masing-masing. Selain itu, kata dia ,agar angka malaria di Kabupaten SBT juga bisa menurun.
“Saya berharap dari kegiatan ini bisa ada kolaborasi dan kerja sama antar kader agar bisa mempercepatkan penurunan angka malaria yang ada di Kabupaten SBT,” harapnya.
Konsultan Malaria UNICEF Provinsi Maluku Chandra Umbu Reku Landuwulang, kepada wartawan menuturkan, kegiatan yang digelar merupakan training kader dalam penanganan populasi berisiko. Sebelumnya mereka telah melakukan kegiatan workshop Surveilans Migrasi di Kabupaten SBT.
“Kegiatan hari ini , training kader. Jadi kader-kader itu di latih untuk menangani populasi berisiko, dimana ada beberapa kelompok populasi yang sering keluar masuk di SBT dan itu dari Papua, yang kita ketahui papua masih memiliki malaria yang sangat tinggi. Sehingga pelatihan ini bisa dilakukan,sebagai langkah nyata menuju eliminasi malaira di SBT,” tutur Chandra.
Chandra menambahkan, sebelumnya dilaksanakan pada tingkat Puskesmas. Aekarang di gelar pelatihan bagi seluruh kader malaria yang ada di Kabupaten SBT sebagai bentuk untuk penanganan malaria di Provinsi Maluku dan utamanya di Kabupaten SBT.
“Kemarin kami buat pelatihan untuk penanggung jawab di Puskesmas. Sekarang kader, karena kader itu merupakan garda terdepan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Jadi mereka yang mengskrining orang-orang yang endemis tinggi seperti Papua maka ini menjadi langkah terbaik untuk memberikan pelatihan kepada kader untuk mengatasi mereka dengan secepat mungkin,” jelas Chandra.
Untuk mengatasi persoalan kasus malaria, setidaknya ada kerja sama kader dan petugas malaria dan saling berkolaborasi sehingga bisa penemuan kasus sedini mungkin di tingkat masyarakat sehingga mereka bisa di obati dan paling penting adalah kasusnya itu tidak berkembang menjadi kasus lokal di Kabupaten SBT.
“Sebagaimana kita ketahui SBT itu dipersiapkan untuk eliminasi malaria sehingga harus nol kasus lokalnya, jadi kader-kader ini sangat berperan penting sebagai garda terdepan mencegah kasus impor dari Papua itu bisa berkembang menjadi kasus lokal,"pungkasnya.(JU)