AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID - PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Maluku melaksanakan aksi bersih-bersih sampah di kawasan hutan bakau atau mangrove Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Sabtu (26/8).
Kegiatan bakti sosial yang berlokasi tepat di depan Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Poka itu dilakukan oleh puluhan relawan PLN dengan melibatkan warga setempat.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Awat Tuhuloula menuturkan, aksi bersih-bersih sampah ini merupakan wujud kepedulian dan perhatian PLN terhadap kawasan mangrove yang telah bertahu-tahun melindungi pesisir Teluk Ambon.
"Aksi ini juga upaya kami untuk mengurangi volume sampah, agar tanaman mangrove di sini dapat tumbuh dengan baik, kawasan pesisir pantai pun terlindungi," tutur Awat.
Dia menambahkan, mangrove merupakan jenis tumbuhan yang tumbuh di pesisir pantai. Kawasan mangrove mampu menahan dan memperlambat arus dan ombak yang datang. Ini akan mengurangi risiko erosi dan dampak lainnya dari ombak yang datang.
"Seperti yang kita ketahui, habitat pertumbuhan mangrove umumnya akan hidup sehat seperti hutan di tepi pantai apabila kelestarian laut itu dijaga dengan bersih dan terhindar dari sampah.
"Lifestyle masyarakat setempat sangat berpengaruh untuk kelestarian laut, sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan setempat, UPK Maluku turut serta menjaga kebersihan dengan cara mengadakan bakti bersama ini," sambungnya.
Kegiatan ini faktanya dijadikan sebagai langkah penyadartahuan bagi masyarakat setempat akan pentingnya menjaga kebersihan laut, terutama kawasan mangrove.
Diharapkan, melalui aksi ini, bukan saja lingkungan menjadi asri, melainkan juga kesadaran masyarakat akan kelestarian alam semakin meningkatk.
"Kesadaran adalah hal terpenting untuk menghasilkan lingkungan yang lebih sehat. Semoga upaya ini memberikan dampak positif bagi kawasan Mangrove, dan tentu saja bagi kehidupan masyarakat sekitar. Masyarakat bisa selalu menjaga kebersihan, sampah dibuang pada tempatnya dan tidak mencemarkan pantai sekitar, sehingga dapat menghidupkan kembali populasi mangrove," pungkasnya.
Sementara, Manager PLN UPK Maluku, Candra Sasmita, menuturkan alasan lain dari pelestarian dan menjaga kebersihan kawasan mangrove secara rutin.
Pasalnya, kata Dia, tanaman mangrove sendiri dinilai mampu mengurangi karbon dioksida pada emisi kendaraan bermotor. Tanaman mangrove ini bisa menyerap gas CO2 (karbondioksida).
"Jadi tanaman ini memiliki fungsi untuk menghasilkan gas oksigen yang berguna bagi mahluk hidup. Penyerapan emisi gas karbon ini tentunya menjadi lebih maksimal karena mangrove memiliki sistem akar napas dan keunikan struktur tumbuhan pantai," ujar Candra.
Pada kenyataannya, kata Dia, banyak penelitian menyebutkan bahwa Satu hektar mangrove dapat menyerap sekitar 39 juta ton CO2 per tahun yang setara dengan emisi 59 sepeda motor per tahun." Sehingga menjadi penting dan wajib bagi kita untuk melestarikan dan menjaga kebersihan sekitar kawasan mangrove ini demi masa depan bangsa yang lebih baik," demikian Candra.(elias rumain)