Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Mempunyai keluhan pada bagian mata, membuat Fenansius Rurum (32) harus menjalani pemeriksaan medis. Pemeriksaan ini tanpa dipungut biaya, karena anak muda ini masih dalam BPJS Kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Fenansius, salah satu peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Peserta Penerima Upah (PPU) kelas dua, berasal dari kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru.
Berprofesi sebagai driver, Fenansiusmemerlukan penglihatan yang baik. Dikarenakan tugasnya, kadang harus mengendarai mobil sampai tengah malam. Hal ini, membutuhkan konsentrasi yang tinggi, tetapi yang paling utama adalah memiliki penglihatan yang baik.
"Gejala awal saat saya mengalami gangguan kesehatan mata yaitu sering keluar air mata dan terasa nyeri. Nah karena mata adalah senjata utama dalam menjalani profesi saya, maka saya segera memeriksakan diri di Puskesmas Siwalima," katanya dalam release yang diterima media ini, kemarin.
Setelah pemeriksaan, kata dia, diagnosa dokter, dirinya terkena katarak. Namun, karena keterbatasan tenaga medis di Kota Dobo, dirinya kemudian dirujuk ke Klinik Mata Vlisingen Kota Ambon.
"Atas dasar pemeriksaan itulah, oleh dokter di Puskesmas Siwalima tersebut kemudian saya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cendrawasih Dobo. Namun, karena tidak ada dokter spesialis mata di RSUD Cendrawasih Dobo, maka saya langsung dirujuk ke Klinik Mata Vlisingen Kota Ambon," ujarnya.
Lebih lanjut, dikatakan, selama dirinya dirawat, pelayanan kesehatan yang ia dapatkan di fasilitas Kesehatan baik di Kota Dobo dan di Kota Ambon, semuanya dilayani dengan baik tanpa diskriminasi.
“Pelayanan yang saya dapatkan di fasilitas kesehatan Kota Dobo maupun Kota Ambon sangat baik. Pada fasilitas kesehatan tersebut, tidak ada yang membeda-bedakan antara pasien umum dan pasien Program JKN," kata dia.
"Selama saya mendapatkan perawatan di Klinik Mata Vlisingen Kota Ambon, pelayanan yang saya dapatkan selalu baik. Petugas medisnya juga sigap dan telaten memberikan perawatan. Puji Tuhan, karena saya sudah terdaftar menjadi peserta Program JKN, maka tidak ada biaya yang saya keluarkan dan seluruh biaya perawatan telah dicover oleh Program JKN,” tambah dia.
Dirinya bersyukur, kata dia, karena tak ada lagi rasa nyeri dan gangguan mata yang selama ini ia rasakan. Ia hanya fokus untuk proses pemulihan mata dengan rutin kontrol sesuai jadwal yang diberikan oleh pihak Klinik.
"Sekarang tidak terasa sakit lagi, kalau mengendarai mobil juga penglihatan sudah tidak buram lagi. Untungnya saya ini Peserta segmen PPU sehingga iurannya dipotong secara otomatis dari gaji dan tidak perlu lagi mikir biaya jika masuk rumah sakit," paparnya.
Dia berharap, dengan adanya Program JKN yang memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia, banyak masyarakat yang terbantu seperti dirinya untuk kesembuhan penyakt yang dirasakan. Ia juga berpesan kepada seluruh peserta JKN-KIS, agar tetap melaksanakan kewajibannya untuk membayarkan iurannya tepat waktu. Karena, dengan iuran yang dibayarkan, Peserta Program JKN yang sehat dapat menolong peserta yang sedang membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Saya berharap, program JKN tetap terus berkelanjutan dan kepada peserta JKN yang sudah terdaftar untuk selalu membayar iuran tepat waktu. Saya juga selalu mengajak keluarga saya yang belum menjadi peserta JKN, untuk segera mengurus karena kita tidak tahu kapan kita sakit dan biaya berobat di rumah sakit sekarang ini sangat mahal,” tutupnya. (leo)