BULA, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur(SBT), telah mencanangkan kampung Keluarga Berkulitas(KB). Program tersebut pada tahun 2023 ini sudah sebanyak 80 desa yang menjadi kampung KB di SBT.
Manfaat Kampung KB selain sebagai upaya pengentasan kemiskinan, juga untuk mendekatkan pembangunan kepada masyarakat. Program ini melibatkan semua sektor pembangunan.
Kepala Dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana(DPPKB) SBT Anzar Wattimena mengungkapkan, penguatan dan pembinaan kepada masyarakat kampung KB cukup penting. Sehingga bisa menjadi keluarga yang berkualitas, dan ini berkaitan dengan percepatan penurunan stunting.
"Kalau keluarga yang berkualitas, berarti dengan demikian tidak mungkin terjadi kasus-kasus stunting. Jadi tujuan diadakan kampung KB bukan berarti membatasi anak, tapi memberikan jarak," ungkap Wattimena kepada wartawan, Rabu(04/10/2023).
Mantan kepala Bappeda SBT itu membeberkan, kampung KB itu dilihat dari banyaknya populasi penduduk dan angka kelahiran yang meningkat. Sehingga harus di canangkan prorgam tersebut.
"Jadi kemungkinan SBT ini bisa semua kita jadikan kampung KB. Di tahun 2023 sudah 80 desa kampung KB, rencanakan semua desa dari 198 desa di tahun 2024," bebernya.
Pihaknya berharap, angka stunting di daerah bertajuk Ita Wotu Nusa itu dapat menurun.Sebagai hasil kerja keras dari semua instansi, terutama di DPPKB, karena selalu melakukan pengawasan, pendekatan dan pembinaan kepada masyarakat, dan hal itu dilakukan setiap saat hingga akhir tahun anggaran nanti.
"Banyak yang kami lakukan ini adalah bantuan dana dari DOKB dalam melakukan pendekatan, pembinaan juga pendataan. Harapan kita tahun depan ini pemerintah daerah lebih serius dalam memperhatikan persoalan stunting dan lain-lain," pungkasnya.(Jamal Umage)
"Banyak yang kami lakukan ini adalah bantuan dana dari DOKB dalam melakukan pendekatan, pembinaan juga pendataan. Harapan kita tahun depan ini pemerintah daerah lebih serius dalam memperhatikan persoalan stunting dan lain-lain," pungkasnya.(Jamal Umage)