Namrole, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Penyelundupan bahan berbahaya dan beracun (B3) atau sianida ke lokasi tambang ilegal Gunung Botak, Kabupaten Buru masih terus dilakukan. Pintu masuknya pun bertambah banyak.
Minggu (19/11) pekan lalu, aparat Kepolisian Resor (Polres) Buru Selatan mengamankan sebuah truk diduga mengangkut B3, di pertigaan ruas jalan simpang tiga Desa Oki Baru, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan.
Diduga penyelundupan bahan berbahaya ini melalui Kecamatan Waesama untuk dipasok ke Gunung Botak, Kabupaten Buru. Jalur Waesama dianggap aman oleh pihak penyelundup, karena kurangnya pengawasan.
Penyelundupan tidak lagi melalui jalur pelabuhan Feri maupun kapal cepat di Namlea, karena aparat Polres Buru melakukan pengawasan ketat.
Sumber terpercaya Ambon Ekspres, menyebutkan, truk berwarna biru yang diduga membawa B3 diamankan di pertigaan Desa Oki Baru.
“Di pertigaan Desa Oki Baru sebelum jalan tanjakan lintas ke Namlea. Mobil truk tapi tidak tahu isinya apa,” ungkap dia, Minggu (26//11).
Sumber ini mengaku tidak mengetahui lebih jauh terkait B3 yang disita oleh Polres Bursel.
“Dari Desa Lena, Kecamatan Waesama tujuan Gunung Botak Namlea. Kalau mobil-mobil truk seperti itu sering lewat tapi belum tahu itu muat B3 atau bukan. Bisa jadi ini bukan yang pertama kali,” singkatnya.
Dia menambahkan, ada sejumlah titik di Buru Selatan yang menjadi jalur masuk bahan kimia berbahaya ini, yakni melalui Pelabuhan Namrole, K camatan Waesama dan Kecamatan Kepala Madan.
Sebelum diamankan, beredar informasi empat bulan lalu bahan B3 juga diselundupkan lewat jalur Waesama, tapi lolos dari pengawasan aparat keamanan.
“Pintu masuk B3 di Bursel kabarnya ada pada tiga titik. Titik masuk pertama di pelabuhan Namrole, kedua di Kecamatan Waesama dan ketiga di kecamatan Kepala Madan,” ujar sumber yang enggan namanya dipublikasikan
Sementara itu, Kapolres Bursel, AKBP. M. Agung Gumilar melalui Kasat Reskrim IPTU Yeftta Melasa yang dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.
“ Memang benar aparat kepolisian Polres Bursel telah mengamankan sebuah truk yang diduga mengangkut bahan kimia berbahaya,” katanya.
Hanya saja, perwira dengan dua balok di pundak itu enggan menjelaskan bahan kimia apa saja yang dimuat dalam truk tersebut.
“Untuk saat ini saya belum bisa jelaskan secara detail karena sementara dalam penyelidikan. Tunggu saja, kita akan sampaikan rilis secara resmi terkait hal tersebut,” janjinya.
Sementara itu dari informasi yang berkembang, bahan kimia yang diduga diamankan dalam truk itu berupa Sianida sebanyak 1 ton, Batu Karbon 5 ton dan juga bahan lainnya yang akan dipasok ke Gunung Botak untuk dipakai menam- bang emas. (edi simaela)