MASOHI, AMEKS.FAJAR.CO.ID. - Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Maluku Tengah, menggelar aksi protes di depan kantor Bupati di Masohi.
Demo yang dimotori oleh dua Oraganisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) itu diikuti oleh puluhan mahasiswa. Demonstrasi dikawal ketat Kepolisian maupun Satuan Polisi Pamong Praja.
Dengan menggunakan bendera, spanduk serta membakar ban, para orator menyampaikan sejumlah argumen yang menjadi keresahan mereka .
Koordinator Aksi, Nasrudin Lawalita mengungkapkan bahwa aksi yang digelar, merupakan bentuk keresahan atas masalah yang di hadapi oleh Pemda Malteng.
"Kami turun kesini karena mempunyai alasan yang jelas, dimana mempertanyakan sejumlah kebijakan Pemda mengenai inflasi di daerah," ucapnya.
Pihaknya mempertanyakan sejumlah kebijakaan pembangunan dari Pemerintah Daerah yang dilakukan, padahal secara bersamaan Pemda Malteng mengalami defisit anggaran yang cukup krusial.
"Buat kebijakan itu dan ini, padahal daerah sedang defisit," ujar Lawalita.
Rasyid Pelupessy dalam orasinya, mengatakan bahwa kedatangan mereka untuk mempertanyakan kebijakan daerah terkait penanganan defisit Rp. 111 miliar.
"Sewaktu masa mantan Pj. Bupati Malteng Muhamat Marasabessy terjadi defisit sekitar Rp. 50 miliar, kenapa bisa naik sampai Rp. 111 miliar," ucapnya.
Pj. Bupati Malteng, Rakib Sahubawa mengambil langkah refocusing sebagai strategi pengendalian defisit yang terjadi di pemerintah daerah.
"Apakah benar defisit sebesar itu, dan kenapa sampai bisa sebesar itu, saya anggap Pj. Bupati gagal," tegasnya.
Selain itu, sebagai Pj. Bupati Malteng, dirinya menjanjikan untuk membantu sejumlah mahasiswa yang dianggap kurang mampu, namun hingga kini janji tersebut belum juga di realisasikan oleh Pemda.
"Kami minta Pemda segera realisasikan janjinya, ddimanadi janjikan untuk membantu mahasiswa tidak mampu, padahal sampai sekarang tidak terealisasi," tutupnya. (Djen wasolo)