Dugaan Kejahatan Direktur RSUD Haulussy Dibongkar Dokter Ini

  • Bagikan
Elna Anakotta
Dokter Elna Anakotta sedang membeberkan keterangan pers, Senin (18/12/2023).

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Gerah dengan ulah bosnya, dokter Elna Anakotta membongkar semua kebijakan Direktur RSUD Haulussy, Nasarudin yang merugikan pasien juga tenaga medis.

Salah satunya Nasarudin bekerjasama dengan pihak ketiga untuk pasokan obat ke rumah sakit, dan tidak lagi menggunakan E-Catalog yang selama ini dipakai oleh RSUD Haulussy.

Kepada wartawan di RSUD Haulussy, Kudamatin, Ambon, dokter Elna mengungkapkan, Dirut RSUD Haulussy pernah menyampaikan, pihak ketiga menjanjikan 5 persen dari setiap pembelian obat. Dari 5 persen ini, Nasarudin menjanjikan untuk membagikan ke sejumlah orang di RSUD Haulussy.

“Nanti dikasi 5 persen. Oh beliau kalkulasi itu. Lalu beliau panggil saya. Bilang Ibu Elna, nanti kalau kita bayar, Kadir keuangan dapat bagian. Segala macam orang dapat bagian,” kata Elna.

Namun janji ini, ditolak dokter Elna. “Saya jangan dikasi. Kasikan ke yang lain saja. Saya tidak butuh itu,” kata dokter Elna.

Menurut dokter Elna, pembicaraan soal fee 5 persen ini, saat Nasaruddin baru satu bulan menjabat sebagai Direktur RSUD Haulussy.

“Saya berpikir, orang ini nanti saat kita membayar utang-utang rumah sakit, pasti dia ingin mendapatkan bagian. Makanya, kenapa kami (RSUD Haulussy) tidak pernah mengambil obat secara murni dari E-Catalog,” kata dokter Elna.

Elna menjelaskan, harga obat pada E-Catalog jauh lebih rendah dibanding, jika rumah sakit membeli obat dari pihak ketiga. Kebijakan ini, menurut dia, akan sangat merugikan pihak pasien.

“Kalau kita ambel di E-Catalog, harganya jauh dibawah. Kalau rumah sakit ambil obat dari pihak ketiga, itu pasti harganya lebih tinggi, karena bukan jalur pemerintah,” kata dia.

Rumah sakit pemerintah seperti RSUD Haulussy ini, kata dokter Elna, harusnya mengambil obat dari E-Catalog supaya harganya murah, dan tidak memberatkan pasien. Yang terjadi sekarang, obatnya diambil dari pihak-pihak ketiga.

Sebelumnya pada, Senin (18/12/2023) puluhan bahkan ratusan Nakes RSUD Haulussy menggelar aksi protes, atas hak-haknya yang belum dibayarkan pihak rumah sakit. (yani)

Rumah sakit pemerintah seperti RSUD Haulussy ini, kata dokter Elna, harusnya mengambil obat dari E-Catalog supaya harganya murah, dan tidak memberatkan pasien. Yang terjadi sekarang, obatnya diambil dari pihak-pihak ketiga. (yani)

  • Bagikan

Exit mobile version