AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Masyarakat di Desa Persiapan Tiang Bendera, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat dalam setahun terakhir ini kesulitan jaringan telekomunikasi. Base Transceiver Station (BTS) yang dibangun di desa tersebut tak lagi berfungsi.
Informasi yang disampaikan kepada media ini, beberapa waktu lalu, pihak yang paling menerima dampak dari tidak aktifnya jaringan telekomunikasi tersebut adalah dunia pendidikan.
Di desa tersebut, menurut salah satu tokoh masyarakat setempat, ada 4 satuan pendidikan mulai tingkat Sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Di desa kami ini ada 4 satuan pendidikan yakni 2 buah SD, SMP dan SMA. Dengan sistem pembelajaran sekarang, termasuk dalam pembuatan laporan, serta absensi sudah sistem online. Ini sangat menyulitkan pihak sekolah,” ujar La Juma, salah tokoh masyarakat setempat.
Persoalan gangguan jaringan telekomunikasi di desa, menurutnya, sejak 2023 lalu telah disuarakan. Namun hingga saat ini belum mendapat perhatian serius.
Ia menceritakan, pada 2023 lalu, jaringan telekomunikasi masih bisa aktif jika listrik PLN hidup atau aktif. Dan jika listrik padam maka jaringan di tower BTS yang dibangun pada 2022 lalu tak lagi berfungsi.
Namun Januari 2024 ini, lanjut dia, jaringan pada BTS yang ada tak lagi berfungsi alias mati total. “Tahun lalu kalau listrik nyala maka jaringannya berfungsi, sekarang mati total,” keluhnya.
Sementara itu, Spv. Corporate Communications Telkomsel Regional Papua Maluku, Irfan Sael Perdana kepada Ambon Ekspres, Kamis (25/1) menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan atas terjadinya penurunan kualitas jaringan Telekomunikasi Telkomsel di Desa Persiapan Tiang Bendera , Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Irfan mengaku, penurunan kualitas layanan dikarenakan terjadinya kerusakan perangkat di site yang terletak di dusun Air Papaya sejak Senin (22/1). Namun pada Kamis (24/1) pukul 16.30 WIT perangkat tersebut sudah berhasil diganti dan layanan telah kembali normal.
“ Telkomsel menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan atas terjadinya penurunan kualitas jaringan Telekomunikasi Telkomsel di daerah tersebut, “ ucap Irfan.
Dia menjelaskan, untuk saat ini layanan komunikasi Telkomsel di wilayah tersebut belum tersedia 24 jam penuh dikarenakan terbatasnya catuan daya listrik PLN untuk operasional BTS. Meskipun demikian, pihaknya menyampaikan apresiasi kepada pelanggan atas kesetiaannya untuk tetap menggunakan layanan dan produk Telkomsel.
“ Untuk informasi mengenai berbagai layanan Telkomsel, pelanggan dapat mengunjungi titik layanan GraPARI atau menghubungi Call Center 188, “ singkatnya. (AKS)