Lampu Kuning Buat Malteng, Ambon, dan Tual

  • Bagikan
harga cabai
Ilustrasi

MASOHI, Ameks.fajar.co.id. - Menjadi penyumbang inflasi tinggi di Maluku, Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah, Ambon dan Tual terancam dievaluasi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Minggu (4/2/2024).

Pada tahun 2024, hampir semua daerah di Indonesia mengalami inflasi, begitu juga dengan Maluku. Dilansir dari data Badan Pusat Statistik , inflasi Provinsi Maluku mengalami kenaikan drastis dari 2,81% year on year (yoy) di tahun 2023 menjadi 4,12% yoy.

Naiknya inflasi disebabkan Kabupaten Maluku Tengah, menjadi daerah penilaian Indeks Harga Konsumen (IHK) beserta dua daerah lainnya, yakni Kota Ambon dan Kota Tual.

Melalui release BPS Januari 2024, Inflasi berdasarkan IHK pada Kabupaten Maluku Tengah yakni sebesar 6,46% Yoy, Kota Ambon 2,74% Yoy, dan Kota Tual 2,88% Yoy. Sehingga untuk inflasi Provinsi Maluku yakni sebesar 4,12% Yoy.

Sekertaris Daerah Maluku Sadli Ie mengingat bahwa jika daerah yang alami inflasi, dan selama tiga bulan terpantau naik maka akan segera dievaluasi.

"Mendagri ingatkan jika 3 bulan berturut-turut alami inflasi dan alami kenaikan maka akan dievaluasi," tegasnya.

Kenaikan inflasi, kata dia, menjadi 4,12%, mengharuskan ketiga daerah tersebut untuk dapat mengambil langkah-langkah efektif guna menekan laju pertumbuhan inflasi di daerah.

Dikatakan Sadali, perlu dilakukan koordinasi dengan ketiga pihak kabupaten atau kota untuk dilakukan berbagai kebijakan dalam menurunkan inflasi.

"Kolaborasi ini perlu dilakukan untuk menganalisis, membicarakan, mendiskusikan apa yang harus dilakukan dalam melakukan penanganan inflasi ini," tutupnya. (djen wasolo)

"Kolaborasi ini perlu dilakukan untuk menganalisis, membicarakan, mendiskusikan apa yang harus dilakukan dalam melakukan penanganan inflasi ini," tutupnya. (DW)

  • Bagikan

Exit mobile version