Cairan Cuci Darah Habis di RSUD Haulussy, Pasien Gagal Ginjal Panik

  • Bagikan
RSUD Haulussy Ambon
RSUD Haulussy Ambon

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Cairan cuci darah untuk pasien Gagal Ginjal di Rumah Sakit dr Haulussy, Kudamati, Ambon, habis. Kondisi ini membuat panik keluarga pasien, karena harus menunggu persedian datang.

Sejumlah pasien pada Selasa (5/3/2024), yang hendak melakukan cuci darah di RSUD Haulussy, terpaksa pulang, karena cairan habis. Mereka tidak tahu, sejak kapan cairan tersebut habis.

“Kami pihak keluarga pasien panik lah. Keluarga saya ini, harus cuci darah dua kali dalam seminggu. Saya tidak bisa bayangkan kalau dalam satu minggu ini, cairannya tidak ada, kan sangat membahayakan,” ungkap salah satu kerabat pasien saat menghubungi ameks.id, Selasa (5/3/2024).

Informasi yang diterima ameks.id, persediaan cairan untuk cuci darah baru akan masuk lagi ke RSUD Haulussy, Ambon pada tanggal 14 Maret mendatang. Belum diketahui, cairan cuci darah itu dipasok darimana.

“Kalau tanggal 14, itu berarti masih 10 hari lagi baru cairan itu datang. Dalam 10 hari itu, bagaimana dengan kondisi pasien, kami kan tidak tahu. Harusnya pihak rumah sakit itu tahu, kalau cairan itu habis, sangat berbahaya bagi nyawa pasien,” ungkap dia lagi.

Dia mengaku, sudah mencoba membeli sendiri cairan tersebut, namun tidak bisa, karena harus dipesan oleh lembaga resmi seperti rumah sakit. Kalau kondisi seperti ini, lanjut dia, sampai dimana pertanggungjawaban medis pihak rumah sakit.

“Sebagai tenaga medis, mereka kan pasti paham, kalau cairan abis, dampaknya ke pasien itu seperti apa? Jadi minta tolonglah, hal-hal penting kaya gini, jangan diabaikan, berbahaya sekali bagi nyawa pasien,” ungkap dia.

Lain halnya dengan salah satu pasien yang bisa melakukan cuci darah pada, Selasa (5/3/2024). Namun, cairan cuci darah itu bukan berasal dari RSUD Haulussy, tapi punya sendiri.

“Memang tadi ada sekitar lima pasien yang pulang, karena cairan habis. Kalau keluarga saya, bisa cuci daerah, kebab punya stok cairan sendiri. Ini memang sengaja kami simpan, menjaga-jaga, kaya kondisi saat ini,” ungkap dia.

Darimana cairan itu didapat? Sumber ini mengaku, membeli dari pasien gagal ginjal, yang sudah meninggal dunia. Cairan ini disimpan, kalau sudah mendekati tanggal expire, ditukarkan ke rumah sakit, agar bisa digunakan lebih dulu sebelum masa kadaluarsa berakhir.

“Pihak rumah sakit membantu, kalau persediaan kita misalnya mau expire, kita tukar. Nah punya kita itu dipakai sebelum kadaluarsa, kita dapat yang baru lagi untuk disimpan,” ungkap sumber ini.

Direktur RS Haulussy Kudamati, Ambon, Donny Regung yang dikonfirmasi ameks.id, belum menjawab sambungan telepon dan pesan singkat yang dikirim melalui whatsapp.(yani)

  • Bagikan

Exit mobile version