Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Setelah pemadaman kurang lebih delapan jam, dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIT, Sabtu (16/3/2024), pemadaman kembali terjadi sekira pukul 18.38 atau lima menit jelang Umat Islam berbuka puasa.
Pemadaman dilakukan pada jalur Urimessing, Ponegoro, Airmata China, sebagian besar Waihaong, dan Perigi Lima, serta sejumlah lokasi lainnya di Kota Ambon. Belum diketahui penyebab dilakukan pemadaman.
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak PLN Ambon maupun Wilayah Maluku-Maluku Utara terkait pemadaman dua kali dalam sehari, dengan durasi waktu yang cukup panjang. Sejumlah warga pun mengeluh, karena PLN berjanji tidak ada pemadaman selama Pemilu, Ramadan hingga lebaran.
“Pagi sudah padam sampai jam 4 sore lebih, sekarang kita mau berbuka puasa pas lima menit jelang berbuka, listrik padam lagi. Harusnya hal-hal seperti ini tidak terjadi,” ungkap salah seorang warga yang hendak berbuka puasa.
Menurut dia, pemadaman sejak pagi hingga sore, sudah ditoleransikan oleh warga. Sekarang terjadi lagi pemadaman, jelang berbuka puasa, sebagai konsumen dirugikan. Apalagi di bulan suci Ramadan.
“Dua kali loh terjadi pemadaman. Dan durasi yang cukup lama. Kita sebagai konsumen selalu dirugikan oleh PLN, dan tidak pernah memikirkan kerugian yang dialami,” ungkap dia.
Sebagai konsumen, kata dia, selalu dirugikan, dengan pemadaman secara tiba-tiba dengan durasi waktu yang cukup lama. Sementara bila, warga yang terlambat bayar listrik, langsung kenakan denda.
“Kalau kita sebagai konsumen dirugikan seperti ini, apa sanksinya untuk PLN? Ini bulan puasa loh. Kita ini buka puasa, dan malam beribadah. Kalau listrik padam, itu sangat mengganggu ibadah kita,” ungkap dia.(yani)