Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku telah menetapkan 45 nama anggota DPRD Provinsi, Periode 2024-2029, pada Selasa 19 Maret lalu. Dari Pemilu ini, 21 petahana tumbang.
Dari 45 anggota Legislatif terpilih hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024 lalu itu, 21 orang merupakan wajah baru yang akan menghuni Baileo Karang Panjang, hingga lima tahun mendatang, sementara 24 lainnya adalah orang lama.
Sementara 21 petahana yang tumbang, atau tidak lanjut ada yang memang murni kalah bersaing, kemudian ada juga yang tidak bertarung di Pileg DPRD Maluku dengan berbagai alasan.
Seperti di Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku I (Kota Ambon), ada tiga petahana tidak lanjut, dua diantaranya yakni Ayu Hasanussi (Gelora), Elviana Pattiasina (Demokrat) murni kalah Pileg 2024. Sementara satu lainnya yakni Jantje Wenno, tak ikut mencalonkan diri.
Sedangkan di Dapil Maluku II (Buru-Bursel), ada empat petahana yang harus menelan "pil pahit" terutama bagi yang partai Golkar. Pasalnya, dua kursi Golkar di Dapil II seketika hilang.
Di Dapil Maluku II, empat petahana yang tumbang yakni, Ketua Wilayah PPP Maluku, Azis Hentihu, Anak Mantan Bupati Buru Ramly Umasugi yakni Gadis Umasugi (Golkar).
Kemudian Michel Tasane (Golkar), serta Arni Soulisa dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang kalah dari keponakannya, Muhammad Akmal Soulisa.
Untuk Dapil Maluku III (Maluku Tengah), tiga petahana berdasarkan hasil pleno KPU juga dinyatakan kandas di Pileg 2024. Mereka ialah, Julius Pattipeiluhu (Hanura), serta Ruslan Hurasan (PKB).
Satu nama lain yaitu Tina Tetelepta dari PDI Perjuangan yang PAW almarhum Edwin Huwae tidak ikut dalam Pileg DPRD Maluku 2024. Ia turun bertarung di skala Kota Ambon, Dapil Baguala-Teluk Ambon, dan kembali meraih kegagalan.
Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang masuk Dapil Maluku IV dengan tiga kursi, hanya mampu dipertahankan Javet Pattiselano dari PDI Perjuangan.
Sedangkan petahana Fauzan Alkatiri dari PKS gagal bersaing dengan Ketua DPRD SBT, Noaf Rumau. Adapun Alimudin Kolatlena dari Gerindra yang naik level calon DPR-RI juga gagal.
Di Dapil Maluku V (SBB), politisi PKS Turaya Samal dan Iqbal Payapo dari Hanura dipastikan gagal. Di tanah Saka Messe Nusa sendiri ada tiga orang yang tidak lanjut, satu nama lainnya adalah Samson Atapary dari PDI Perjuangan yang tak ikut Pileg.
Kegagalan bertahan di Baileo Karang Panjang- Ambon juga harus diterima Roy Pattiasina Ketua DPD Demokrat Maluku, Justina Renyaan dari NasDem dan Amir Rumra PKS dari Dapil Maluku VI (Tual, Malra dan Aru).
Tiga nama terakhir yang harus “angkat koper” dari Baileo Karang Panjang dari Dapil Maluku VII (Tanimbar- MBD) yaitu Tarce Fatlolon NasDem, Hengki Pelata Hanura dan Frankois Orno PDI Perjuangan.
Tarce, adik eks Bupati Tanimbar Petrus Fatlolon tak tarung karena alasan kes-ehatan. Pelata walau meraih suara lumayan, namun akumulasi suara partai kecil sehingga tak menolongnya.
Sedangkan Orno yang “pindah” labuhan ke DPD gagal bersaing dengan para petahana, setelah hanya menempati posisi 7 dari empat kursi yang diperebutkan. (zainal patty)