Saadiah Lebih Tertarik Bertarung di Pilkada Malteng

  • Bagikan
relawan manies
Saadiah Uluputty anggota DPR RI saat berikan keterangan ke wartawan. (elias/ameks)

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Saadiah Uluputty, berniat bertarung dalam Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Maluku Tengah (Malteng). Basis besarnya di daerah pemilihan ini, disebut sebagai alasan rasional anggota DPR RI itu.

“Ibu Saadiah itu niatnya bertarung di pemilihan Bupati Maluku Tengah. Alasan paling rasionalnya, karena basis pemilihnya memang di Malteng. Karena itu, dia lebih memilih di Malteng ketimbang mencalonkan diri di Pemilihan Gubernur,” ungkap sumber ameks.id, Senin (25/3/2024).

Saadiah srikandi dari Malteng, tepatnya Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Anggota DPR RI yang kembali terpilih untuk periode 2024-2029 ini, dinilai sebagai representase masyarakat Leihitu.

“Kita lihat pada Pemilu 2019, pemilih Leihitu yang memilih Saadiah cukup besar. Hal serupa juga terjadi pada Pemilu 2024. Ini menandakan, kecintaan masyarakat Leihitu kepada Saadiah cukup tinggi,” ungkap Nendy Kurniawan Asyari pegiat survei politik di Maluku, Selasa (26/3/2024).

Menurut dia, basis Saadiah bukan hanya ada di Leihitu, tapi tersebar, hampir merata di seluruh daerah, jika indikatornya menggunakan hasil Pemilihan legislatif DPR RI, baik tahun 2019 maupun 2024.

Hanya saja, Nendy mengingatkan, political behavior atau perilaku politik setiap pemilih akan berbeda pada setiap moment politik, tidak bisa di-generlisasi-kan semua akan sama.

“Tidak bisa kita menyebut, bahwa setiap yang memilih Ibu Saadiah saat Pileg kemarin, akan juga memilih Ibu Saadiah pada Pilkada nanti. Akan berubah, tergantung preferensi politik pemilih, dan siapa lawan Saadiah nanti,” ungkap Nendy.

Lalu figur yang cocok mendamping Saadiah, Nendy mengatakan, orangnya harus memang basis pemilih besarnya di Pemilih Kristen. Dan mungkin, variabel penting, adalah usianya terbilang muda.

“Muda ini memang bukan menjadi ukuran ya. Tapi dengan besarnya pemilih muda di Malteng, yang hampir 40 persen ini, akan menguntungkan secara electoral. Artinya dia memperbesar kemungkinan untuk dipilih oleh pemilih muda tersebut,” ungkap Nendy.

Dia mencontohkan, pasangan Capres-Cawapares, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang berhasil menggaet suara pemilih muda. Hanya saja, dia menambahkan, calon yang muda juga bukan menjadi ukuran untuk dipilih pemilih muda.

“Kalau tak ada tawaran yang bisa yakinkan mereka (pemilih muda) juga sulit untuk dipilih. Tokoh muda, bukan hanya politisi, tapi bisa dari kalangan luar politisi. Ini akan memberikan warna tersendiri dalam Pilkada Malteng,” pungkas Nendy.(yani)

  • Bagikan

Exit mobile version