AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Bayi mungil berumur 3 bulan terkena gas airmata yang ditembakkan ke pemukiman warga oleh petugas kepolisian saat melerai bentrok antara kelompok remaja di Arbes, Negeri Batumerah, Kota Ambon.
Belum diketahui pasti kronologis bentrok itu. Namun, menurut kesaksian warga, bentrok tersebut antar remaja RT 05 dan 06 kompleks air besar (Arbes) desa batu merah, kecamatan Sirimau Kota Ambon, Jumat (29/3/2024) dini hari sekitar pukul 01.05 WIT.
Nahdi Toisuta, ayah kandung bayi itu, menyesali tindakan kepolisian yang nekat menembaki gas airmata ke pemukiman warga tanpa memikirkan dampak yang terjadi.
"Polisi menembak gas airmata secara membabi buta di Lingkungan warga RT 06, yang mengakibatkan Warga setempat kena dampak. Termasuk anak yang baru berusia 3 bulan," ungkap Nahdi Toisuta
Akibat dari gas airmata itu kata Nahdi, mata anaknya memerah, dan susah bernafas. Tidak hanya itu, mulut anaknya juga mengeluarkan busa seperti orang keracunan.
" Dia susah bernafas, sampai dia punya mulut keluar busa. Mata bengkak dan memerah," ucapnya lagi
Nahdi berharap, Kapolda Maluku harus menyikapi hal ini agar bisa menjadi atensi kepada para petugas dalam melerai masa harus bisa melihat kondisi serta dampak yang ditimbulkan.
"Saya harap aparat kepolisian harus lebih mengedepankan dampak yang ditimbulkan dari tindakan yang menurut saya sangat merugikan warga. Karena, kejadian yang sama sudah terjadi dua kali.Warga sangat menyesali tindakan yang diambil oleh kepolisian," harapnya (yudi sangaji)