Soal Pasokan Listrik ke Lapak Pedagang, Perintah Plh Sekda tak Dijalankan Disperindag

  • Bagikan
Pasar mardika
Ketua DPD Ikatan Pasar Indonesia (IKAPPI) Kota Ambon, Azhar Ohorella.

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Pasca penggusuran di Pasar Apung 1 dan 2 Arumbai, Mardika, pasokan listrik ke lapak pedagang hingga kini dihentikan. Padahal, ada dagang pedagang yang membutuhkan pendingin seperti ayam potong.

“Kami butuh sekali pasokan listriknya agar dagangan kita tidak rusak. Tolonglah bapak-bapak di kantor Gubernur Maluku, bantu kami pedagang kecil ini,” ungkap salah seorang pedagang yang menolak namanya dipublikasikan.

Mereka takut namanya dipublikasikan, karena akan berdampak pada kelangsungan aktivitas jual beli. Hingga kini kepastian mereka untuk tetap berjualan di Pasar Mardika juga tak ada.

Menurut pedagang ini, sudah empat hari aliran listrik padam, banyak rekan pedagang sudah dirugikan. Ayam-ayam mereka sudah membusuk dalam pendinginan bahkan salah satu pedagang ikan hias sudah rugi Rp50 juta akibat hal tersebut.

“Kita bisa apa coba? Cuma bisa mengeluh saja. Pemerintah tidak peduli dengan kesulitan yang kita hadapi. Padahal tujuan kita itu kan baik, menghidupkan ekonomi daerah ini,” ungkap dia.

Ketua DPD Ikatan Pasar Indonesia (IKAPPI) Kota Ambon, Azhar Ohorella mengungkapkan, saat pertemuan dengan Pelaksana harian Sekda Maluku, salah satu yang disampaikan, adalah persoalan pasokan listrik.

Perintah Plh Sekda, kata Ohorella, aliran listrik yang awalnya diputuskan kembali dialirkan.

“Karena banyaknya jualan daging, ikan, ayam yang di masukan dalam frizer mulai membusuk, dan tempat pangkas rambut, konter HP, salon-salon harus tutup karena aliran listrik diputus oleh pemerintah atas perintah sepihak oleh Disperindag Maluku,” ungkap dia.

Karena itu, dia berharap, Disperindag Provinsi Maluku secepatnya berkoordinasi dengan PLN Wilayah Maluku untuk segera menyambung kembali aliran listrik ke pasar Apung.

“Kami berharap Kepala Dinas Perindag menjalankan apa yang sudah disampaikan Plh Sekda Maluku. Kasian para pedagang, masa Pemerintah setega itu membiarkan mereka merugi,” ungkap Ohorella. (yani)

  • Bagikan

Exit mobile version