Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID Fajar.CO.ID.- Proyek pengerjaan cek dam Rinjani, Ahuru, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, tidak sesuai harapan masyarakat. Pasalnya sampai detik ini proses pengerukkan dan pengangkatan sedimen dari dalam bantaran cek dam belum tuntas.
Sementara pengerjaan proyek tersebut sudah makan waktu sekitar tiga tahun dan hampir selesai. Pantauan media ini disekitar lokasi proyek bernilai ratusan milyar itu, sudah selesai dilaksanakan pengerukan dan pengangkatan sedimen dari dalam bantaran cek dam.
Padahal sedimen sendiri masih banyak. Hal itu juga terlihat dari jalan alat berat menuju dalam bantaran cek dam sudah di bongkar.
"Tanah yang ada dalam cek dam ini masih sangat banyak dan tebal sekali, tapi sayangnya sudah tidak ada lagi pengangkutan dan pengangkatan material ini,"kata salah seorang warga yang berada dikawasan cek dam tersebut, kepada media ini, Kamis (20/6).
Menurutnya, material didalam bantaran cek dam itu sangat banyak dan jika dibiarkan maka dipastikan tidak lama lagi proyek yang kini masih dalam tahapan finishing itu akan penuh.
"Kalau seperti ini maka satu atau dua tahun kemudian bantaran cek dam ini sudah penuh, dan dipastikan proyek yang dibuat untuk pencegahan banjir ini sudah tidak berfungsi lagi,"timpalnya.
Untuk itu, warga sangat berharap, agar proyek yang dikerjakan oleh PT. Jaya Konstruksi Mandiri ini bisa melakukan pengerukkan dan pengangkatan sedimen di dalam cek dam secara keseluruhan sehingga tujuan utama dari pengerjaan proyek itu sesuai.
"Kalau bisa sedimen yang ada didalam bantaran ini bisa diangkut secara keseluruhan, sehingga tidak terlihat penuh seperti ini, sebab jika tidak ya sama saja karena pasti penuh. Contoh saat ini baru hujan saja sedimen sudah hampir penuh,"tandasnya.
Sementara itu, meski sudah hampir selesai, PT. Jaya Konstitusi, perusahan yang mengerjakan cek dam Rinjani, dinilai ingkar janji oleh warga RT 005/RW 016, Desa Batumerah, dan RT 003/RW 004, Kelurahan Waihoka, Kecamatan Sirimau.
Pasalnya janji perusahaan untuk melakukan perbaikan jalan dan saluran air dikawasan RT 005/RW 016 itu, hingga kini belum juga dilaksanakan. Padahal sejak awal pihak perusahaan berjanji untuk melakukan perbaikan jalan tersebut sebelum proyek tersebut selesai.
"Janji mereka (PT. Jaya Konstruksi-red), untuk perbaikan jalan dan drainesse yang rusak ini dilakukan sebelum proyek selesai, tapi faktanya sampai detik ini belum juga dilakukan perbaikan, sementara sudah tidak ada lagi aktivitas proyek,"kata Ari, salah satu warga RT 005, kepada media ini.
Dikatakan, sudah seharusnya perbaikan jalan dan drainase dilakukan pasca tidak ada lagi aktivitas pengerjaan proyek tersebut.
"Alasan apalagi yang harus disampaikan perusahaan dan pekerja? Kan janjinya begitu proyek selesai jalan dan drainase langsung di perbaiki. Tapi ini jalan sudah semakin rusak drainase sudah tertutup tapi belum juga diperbaiki,"keluhnya.
Selain di RT 005/RW 016, Batumerah, hal yang berbeda juga diungkapkan oleh warga Waihoka. Sebab, janji membangun rumah yang rusak akibat pengerjaan cek dam tak dijalankan.
"Selama perusahaan masuk untuk mengerjakan cek dam rumah-rumah warga hancur. Ada sekitar 5 rumah. Sampai sekarang ini pihak- perusahan tidak mau perbaiki," kata Fredy Telehala kepada wartawan di Ambon, kemarin.
Telehala mencontohkan, jika salah satu rumah yang rusak akibat pekerjaan cek dam, adalah miliknya. Kejadian ini kata dia, sudah terjadi di awal tahun 2023 lalu.
"Bayangkan penderitaan beta (saya) dan keluarga selama setahun. Perusahan beru membangun rumah beta, itu juga belum sempurna. Belum 100 persen," ungkapnya.
Kondisi rumah, lanjut Telehala diperparah dengan pergeseran tanah akibat hujan sehingga pondasi bahkan tempat tinggal itu retak.
"Ada juga akses jalan yang digunakan untuk mengangkut tanah yang sampai saat ini belum ditutup sehingga terjadi longsor dan ini jadi ancaman bagi dirinya bersama keluarga," tutur dia.
Dia berharap, ada perhatian serius dari pihak perusahaan sehingga tempat tinggalnya juga rumah warga lainnya yang rusak karena pekerjaan cek dam diperbaiki Jaya Konstruksi.
"Termasuk juga kami minta perhatian pemrintah untuk melihat persoalan ini," ucapnya.
Hal yang sama diutarakan Jefry Tomhissa. Rumahnya yang terletak di RT 001/RW 003, juga rusak karena cek dam.
"Saya sudah berbicara dengan pihak perusahaan rapat di Kantor Waihoka juga sudah, tapi tidak ada itikad baik dari perusahaan,"tandasnya. (ars hehanussa)