MASOHI, AMEKS.FAJAR.CO.ID. - Sebanyak 78 koleksi dari 5.300 koleksi yang dimiliki Museum Siwalima Provinsi Maluku, ditampilkan pada pameran keliling di Kota Masohi, Maluku Tengah. Kamis (4/7.2024).
Pameran yang dipusatkan di gedung Mae Oku, Kota Masohi itu dihadiri puluhan pengunjung, dari siswa-siswi tingkat dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Asisten II Setda Malteng Julius Boro mewakili Pj. Bupati mengungkapkan pameran keliling saat ini mengambil tema semangat nasionalisme, peduli sejarah dan budaya untuk memajukan pendidikan, merupakan bagian penting untuk menanamkan nilai-nilai kejuangan dan semangat nasionalisme dari sejarah bangsa dan budaya di masa lalu.
"Targetnya untuk generasi muda sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkarakter, memiliki wawasan kebangsaan, mencintai negeri dan tanah airnya serta memiliki kesadaran," ujarnya.
Dengan diadakannya pameran tersebut, Museum Siwalima akan lebih dikenal dan lebih dicintai oleh kita semua masyarakat Maluku sebagai rumah peradaban orang Maluku.
Sehingga terwujudnya visi Museum Siwalima sebagai pusat informasi budaya dan pariwisata. yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Meningkatkan peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan nasional, serta memperkokoh persatuan dan persahabatan antar bangsa," katanya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) museum Siwalima, Darwin Lawalatta mengatakan kegiatan seperti ini penting dilaksanakan agar masyarakat khususnya generasi muda tau dan mengenal peninggalan masa lampau, sehingga akan lebih mencintai serta menghormati budaya dan sejarah.
"Kita ingin membangkitkan semangat generasi milenial agar paham dan mencintai hasil karya masa lalu," katanya.
Dalam proses pameran keliling itu, pihaknya menampilkan berbagai cagar budaya yang memang merupakan peninggalan sejarah khusus untuk wilayah Maluku dan sekitarnya.
"Melalui museum keliling ini kami berharap agar kerjasama semua pihak guna menyelamatkan berbagai cagar budaya atau peninggalan sejarah yang memang sangat perlu untuk kemudian dilestarikan, selain itu juga guna mengajak generasi milenial mencintai sejarah dan budaya," harap Lawalatta. (djen wasolo)