Jembatan Sementara Air Buaya Tuntas, Jembatan Permanennya Kembali Dibangun

  • Bagikan
Seram Bagian Barat
Pemasangan jembatan sementara atau Bailey oleh BPJN Maluku di Way Air Buaya, Kabupaten SBB, Senin (8/7/2024). (foto: Satker I PJN Maluku)

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Maluku, Senin (8/7/2024) malam tuntaskan pembangunan jembatan sementara atau Bailey Air Buaya, Kabupaten SBB. Setelah itu akan dilanjutkan pembangunan jembatan permanen.

“Saya hari ini langsung ke lokasi. Pemasangan Bailey bisa dilakukan cepat, karena cuaca cukup mendukung, dimana air sudah berangsur surut dengan ketinggian sekitar 10 sentimeter hingga 15 sentimeter dari dasar sungai,” ungkap Kepala Satker PJN wilayah I Maluku, Ida Bagus Made Artamana, ST, MT, kepada ameks.id, Senin (8/7/2024).

Menurut Bagus, kendaraan roda dua dan roda empat bisa melintas di sungai Air Buaya, karena air sudah surut. Untuk jembatan bailey sudah terpasang, dan Senin (8/7/2024) malam ini ditargetkan selesai.

“Kami targetkan jembatan bailey selesai 100 persen malam ini. Besok pagi tim akan membuat oprit jalan pendekatnya, target kami paling lambat besok sebelum magrib sudah bisa open traffic agar lalu lintas kembali normal,” kata Bagus.

Setelah selesai membangun jembatan bailey, kata dia, mereka akan melanjutkan pelaksanaan konstruksi permanen jembatan Way Air Buaya. Saat ini, lanjut Bagus, progresnya sudah 32,09 persen.

“Sedikit terganggu akibat musibah banjir, kemarin sehingga terdeviasi negatif 4,82 persen. Semoga cuaca jauh lebih baik lagi, agar pembangunan konstruksi jembatan permanan Air Buaya bisa diselesaikan sesuai target,” tandas dia.

Jembatan air buaya berada di Ruas jalan Sp. Waipirit-Waisalan, Kabupaten SBB. Kata Bagus, dikerjakan CV. Arumbai dengan kontrak senilai Rp5,1 M yang dibiayai dengan dana APBN tahun 2024.

“Panjang jembatan 13,5 meter. Jembatan awal itu panjangnya hanya 4,5 meter. Jadi jembatannya dibuat lebih panjang lagi,” ungkap Bagus yang kini masih berada di lokasi pembangunan jembatan sementara Way Air Buaya.

Jembatan awal Air Buaya, kata dia, dibangun saat pembangunan jalan trans seram di Tahun 1995. Karena sudah cukup lama, jembatan sudah tidak lagi mampu menampung debit air di sungai.

“Kita mengganti jembatan lama, karena sdh tidak mampu menampung debit air sungai lagi. Sehingga membuat banjir setiap musim hujan di wilayah dusun Air Buaya,” kata Bagus.

Dia mengimbau, bagi pengguna jalan agar lebih berhati-hati dan waspada saat melintas jalan lintas trans seram, karena cuaca masih tidak menentu, rawan sekali terjadi banjir, erosi, abrasi, tanah longsor dan pohon tumbang.(yani)

  • Bagikan

Exit mobile version