BULA, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Untuk meningkatkan aktivitas Pelabuhan Bula, Seram Bagian Timur, Pemerintah setempat menjalin kerjasama dengan pihak swasta, menyediakan fasilitas Crane dan Mobil Hayap.
Langkah kerjasama ini dilakukan untuk mempermudah aktivitas bongkar muat, mengingat sejak disinggahi tol laut, hingga kini sudah memasuki tiga tahun, namun fasilitas Crane alias derek jangkauan dan mobil Hayap ini belum juga tersedia.
"Kita hari ini melalui dinas terpaksa kita harus melakukan kerjasama dengan pihak swasta untuk menyediakan fasilitas crane dan mobil hayap. Dua ini yang kita tidak punya," jelas Kepala Dinas Koperindag, Adam Rumbalifar kepada wartawan di Bula, Selasa (16/7/2024).
Sejauh ini, kata Adam, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, namun membutuhkan proses yang panjang untuk mendatangkan forklift yang beratnya sekitar 25 ton.
Meski begitu, tambah dia, ke depan, harus ada intervensi dari Pemkab terkait sarana dan prasarana untuk mendukung program Pemerintah Pusat (Pempus) itu.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, cuma ini memang butuh proses yang panjang untuk bisa mendatangkan mobil forklift yang beratnya sekitar 25 ton nilai angkutnya. Tetapi ini memang kedepannya harus ada intervensi dan Pemda terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk program tol laut," ujarnya.
Rumbalifar membeberkan, program tol laut di kabupaten penghasil minyak bumi itu sungguh dirasakan manfaatnya melalui kepenuhan bahan pokok.
"Dengan program ini, wilayah Kota Bula dan sekitarnya tidak lagi kekurangan stok, namun masalah harga belum bisa dikendalikan lantaran keterbatasan kontainer yang disiapkan,”pungkasnya.(jamal)