Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - PT PLN Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (Malut), menggelar lomba memasak menggunakan kompor induksi. Lomba dilaksanakan di pusat perbelanjaan Ambon Citty Mall (ACC), Passo, Kota Ambon, Jumat (23/8/2024), sore.
Kegiatan lomba memasak menggunakan kompor induksi ini dibuka oleh Penjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Maluku, Nita Bin Umar.
Nita menyampaikan apresiasiasi langkah PLN Induk Wilayah Maluku dan Maluku utara yang terus berupaya secara kontinu memperkenal program Electrifying Lifestyle.
"Lomba memasak menggunakan menggunakan kompor induksi ini merupakan salah satu bentuk penerapan teknologi yang ramah lingkungan dan efesien dalam penggunaan energi," kata Nita, mengawali sambutannya.
Selain efesien menggunakan kompor Induks, juga untuk menekan pengeluaran ekonomi tetapi menjaga lingkungan. Kata Nita, ini sangat mengapresiasi upaya PLN dalam memperkenal gaya hidup serba listrik kepada masyarakat.
Dan tentu, kata Nita, kegiatan ini juga sejalan dengan program PKK dalam meningkatkan kualitas keluarga Indonesia, khususnya dalam penghematan energi dan pemanfaatan teknologi.
Sembari, Nita berharap, agar peserta yang merupkan ibu-ibu terlibat dalam Cooking competition
With Induction Stove (Lomba Memasak Menggunakan Kompor Induksi).
" Saya sangat berharap ibu-ibu yang terlubat dalam lomba memasak ini dapat mengenal lebih dekat kompor induksi, memahami manfaatnya serta menjadi motifasi dan mengadosi teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari," kata Nita.
Apalagi, tidak hanya lebih efesien dalam penggunaan energi. Tetapi juga lebih aman dan mudah untuk dibersihkan." Semoga melalui kegiatan dapat menjadi inspirasi dan diterapkan dalam keluarga masing-masing," demikian Nita.
Sementara, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utata, Awat Tuhuloula, mengatakan, sejak tahun 2022 pihaknya terus melakukan sosialisasi bahkan setiap tahun mereka beberapa kali melakukan sosialisasi. "Penggunaan kompor induksi saat ini sudah hampir mencapai 5 persen," akui Awat.
Jika dihitung dengan jumlah pelanggan di Provinsi Maluku sekitar 45.000 pelanggan jadi sekitar hampir 5 persen sudah menggunakan dan menerapkan program Electrifying Lifestyle.
Walaupun presentasi sangat kecil. Namun, kata Awat Tohuloula, untuk daerah Maluku yang kepulauan dan tentunya ini sudah langkah maju yang luar biasa. Kedepan, akan dilakukan lagi sosialisasi dan kerjasama dengan pemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota yang di seluruh Provinsi Maluku.
"Program ini sesuai dengan kebijakan pemerintah, kita upayakan berjalan secara continuous
sehingga implementasi dari transisi energi dalam mendukung green energy dapat direalisasikan," demikian Awat. (elias rumain)