Kenang 125 Tahun Tragedi Tsunami Bahaya Seram, Warga Rutah Doa Bersama

  • Bagikan
Rutah, Maluku Tengah
Ilustrasi Tsunami

Masohi, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Masyarakat Negeri Rutah, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah, kembali memperingati 125 tahun tragedi gempa bumi dan tsunami melanda Pulau Seram.

Kegiatan yang dipusatkan di Masjid Raya Nurul Ahmad Negeri Rutah itu dipadati masyarakat guna menggelar syukuran dan doa, sebagai bentuk pengampunan terhadap yang kuasa.

Iman Masjid Raya Nurul Ahmad, Amru Latarissa mengatakan, syukuran tersebut bertujuan untuk memintah perlindungan keselamatan dari Allah SWT guna dijauhkan dari segala bencana serta mendoakan leluhur yang meninggal akibat bencana yang terjadi 125 tahun silam.

“29 september 1899 menjadi hari yang tak dilupakan bagi warga dipulau seram, khususnya masyarakat Negeri Rutah-lounusa Tomarala, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah,” ujar Latarissa, kepada wartawan di Rutah, Selasa (1/10).

Menurutnya, refleksi yang diakukan masyarakat mempertegas bahwa masyarakat Negeri Rutah, tidak melupakan sejarah serta terus bergandengan tangan membangun negeri dengan semangat persaudaraan layaknya orang basudara.

Dikatakan, kebersamaan yang terjalin dalam mengenang bahaya Seram di Negeri Rutah, seperti makan Patita (makan bersama) di hari ini bukanlah ajang hura-hura, melainkan sebuah penggambaran dari peristiwa pasca bencana bahaya Seram.

“Dimana pada saat itu, warga negeri rutah berkumpul bersama, dan saling bantu untuk kembali melukis peradaban baru,”ujarnya.

Latarissa menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi di waktu subuh 19 September 1899. Pasalnya saat itu, ada seorang penghulu Masjid yang datang lebih awal untuk menimbah air di tempat wudhu.

Penghulu masjid itu pun mendengar adanya suara gemuru sehingga ia memukul beduk untuk membangunkan masyarakat yang menandakan ada bencana yang datang.

“Karena ketakutan dengan melihat laut sudah terbalah pada saat itu, masyarakat melarikan diri di suatu tempat yang bernama Laalo,” jelasnya.

Dirinya berharap, momentum syukuran yang digelar saat itu sebagai bagian untuk terus bergerak Negeri Rutah ke arah lebih baik.

“Semoga kita semua dapat dihindari dari berbagai musibah,” harapnya.(djen wasolo)

  • Bagikan

Exit mobile version