AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Maluku berkolaborasi dengan jurnalis, konten kreator, dan komunitas literasi kampanyekan merdeka belajar di Maluku.
Kegiatan ini dilabeli, Kumpul komunitas dan Key Opinion Leader (KOL) lokal dalam rangka komunikasi program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kegiatan yang berlangsung di Carita Caffe, Gunung Malintang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Kamis (17/10/2024) itu dibuka langsung oleh kepala BPMP, Aisun Hasan dan dihadiri oleh seluruh para Guru TK PAUD.
Kegiatan ini juga diikuti oleh konten kreator, media online, media cetak, komunitas Literasi berkolaborasi komunitas untuk bisa mempromosikan atau menginformasikan terkait dengan program - program merdeka belajar yang ada di lingkup pendidikan.
Kepala BPMP Maluku, Aisun Hasan mengatakan, BPMP merupakan pusat untuk mengeksekusi program. Sehingga masyarakat tahu tentang bagaimana cara dan fungsi kurikulum merdeka belajar digunakan dengan mudah.
"Untuk kurikulum merdeka belajar ini sangat mempermuda guru - guru bisa lebih menjangkau, mempelajari terkait dengan platform merdeka mengajar," kata Aisun.
Platform merdeka belajar ini, kata dia, sangat menguntungkan bagi guru. Para guru harus punya semangat untuk belajar. Karena platform merdeka mengajar sangat mempermudah para guru.
Maka dari itu, platform Merdeka mengajar akan lebih mempermuda, karena saat ini sistemnya tidak ada lagi namanya Diklat pusat provinsi dan Kabupaten. Tapi lebih memanfaatkan merdeka mengajar.
Hal itu juga dibagaikan dalam tiga tahapan yang bisa dipelajari para guru, diantaranya: Pertama, terkait dengan belajar atau bagaimana guru bisa meningkatkan kompetensinya yang sudah ada di dalam platform merdeka.
Kedua, di dalam platform merdeka mengajar itu sendiri guru bisa lansung mengajar karena sudah disediakan berbagai tempat ajarnya. Baik itu bahan ajar, assessment yang bisa digunakan guru untuk langsung menggunakan perangkat ajar.
Dan ketiga, guru bisa menginspirasi atau bisa berkarya, karena guru bisa melakukan praktek-praktek. Dan guru bisa mengatur di video atau pun dalam bentuk cerita, yang nantinya bisa menginspirasi guru - guru lain belajar.
"Diharapkan setelah kegiatan ini bisa di publikasikan oleh media ataupun kegiatan - kegiatan yang selalu dilakukan, sehingga program - program di Kementerian Pendidikan bisa diketahui oleh masyarakat," pintanya (jardin papalia).