Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku nomor urut 2, Murad Ismail-Michael Wattimena turun ke Pulau Seram. Mereka melakukan kampanye dibeberapa lokasi, dan disambut banyak masyarakat.
Setelah dari Seram Bagian Timur (SBT), pasangan dengan akronim 2M itu juga melakukan kampanye di Lapangan A1 Kobisonta, Kecamatan Seram Utara Seti, Kabupaten Maluku Tengah, pada Sabtu (9/11).
Pulau Seram selalu dikait-kaitan dengan dua calon wakil gubernur dari pasangan berbeda, Abdullah Vanath , wakilnya Hendrik Lewerissa dan Mukti Keliobas yang berpasangan dengan Jeffry Apoly Rahawarin.
Usai dari Kobisonta, Murad-Michael bersama rombongan partai koalisi Maluku Maju, melanjutkan kampanyenya di Desa Haya, Kecamatan Tehoru, Minggu (10/11) kemarin.
Di hadapan masyarakat Haya, Desa Tehoru, Yaputih, Teluti Baru, Ruta dan beberapa desa lainnya, Murad Ismail meminta doa dan dukungan masyarakat terhadap dirinya dan Michael Wattimena.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenang Kampanye Koalisi (PKK) Maluku Maju, Widya Pratiwi dalam orasi politiknya mengatakan, Murad Ismail merupakan sosok yang adil dan sangat menyanyangi.
“Murad Ismail peduli bukan hanya dengan keluarga, selain sayang keluarga dan anak-anaknya ia juga sangat menyayangi antar sesama umat,”kata Widya.
Apalagi, lanjut Widya, saat Murad menjabat sebagai Gubernur Maluku lima tahun lalu, semua umat disayang, tidak membeda- bedakan suku atau agama, dan peduli akan pembangunan-pembangunan rumah ibadah.
“Tidak hanya masjid, tapi gereja semua dibangun, dari Pulau Seram sampai Tenggara Jauh atau di 11 Kabupaten/kota ada buah tangan Murad Ismail selama menjadi Gubernur,”ungkapnya.
Olehnya itu, Widya berharap kepada masyarakat, tidak usah meragukan Murad Ismail. Intinya, jangan pilih yang baru mau “coba- coba”, sebab jangan sampai Maluku berjalan mundur lagi ke belakang.
“Harus kita maju ke depan, tidak usah tengok-tengok ke belakang. Maluku bukan Provinsi untuk coba-coba, pilih yang terbukti, teruji. Murad Ismail-Michael Wattimena bukan sosok laki- laki kaleng-kaleng,”tegas Widya.
Lebih lanjut, Widya mengaku, selama melakukan kampanye di berbagai daerah, Paslon 2M tidak pernah menjelek-jelekan kandidat lain demi mendapatkan simpati masyarakat.
“Dan kami berprinsip bahwa kami setiap melakukan kampanye bertatap muka, kami tidak pernah menjelekkan pasan- gan calon lain. Itu tidak baik,”tandas Ketua PAN Maluku sekaligus anggota DPR RI itu.
Di tempat yang sama, Ketua DPW PKS Maluku, Asis Sangkala mengatakan, selama terlibat dalam Pilkada, pihaknya selalu menentukan pilihan politik kepada figur yang menang.
“Saya ikut Pilkada ke Pilkada mulai dari kabupaten maupun provinsi, kita selalu berada di grup yang menang. Jadi Insya Allah tanggal 27 November nanti grup yang menang ada di nomor 2,”ungkapnya.
Anggota DPRD Maluku ini mengatakan, ketika proses rekomendasi politik dikeluarkan untuk menghadirkan pemimpin, pihaknya tentu tidak ingin memberikan pemimpin yang layak bagi masyarakat.
“Sebab masyarakat sudah pintar menilai pemimpin yang layak untuk memimpin mereka lima tahun ke depan. Masyarakat dengan preferensi yang begitu luas, rata-rata memberikan beberapa syarat yang harus dipersiapkan partai-partai untuk memimpin kita lima
tahun ke depan,”katanya. Beberapa syarat tersebut, lanjut dia, pemimpin itu harus jujur, harus punya nilai, integritas, cerdas serta amanah.
“Dan kami partai politik ini juga mengevaluasi, sebab kita kan ada di DPRD, apakah Pak Murad ini menjalankan tugas sebagai Gubernur selama lima tahun lalu atau tidak,”terangnya.
“Semua kriteria itu ada di Pak Murad. Jika orang bilang Pak Murad gagal selama lima tahun, dari beberapa indikator mengenai angka kemiskinan dan pengangguran, itu data dari mana. Sementara data resmi BPS menunjukan hal positif mengenai pencapa- ian beliau,”tutupnya.(zainal patty)