Akhirnya 200 Insinyur di Maluku Bergabung di PII: Dorong Perannya dalam Pembangunan Daerah

  • Bagikan
insinyur
Para pengurus PII Wilayah Maluku, Kota Ambon, dan Maluku Tengah.

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Sekitar 200 insinyur di Provinsi Maluku kini memiliki wadah resmi dengan terbentuknya Pengurus Wilayah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Maluku.

Organisasi ini juga memiliki dua pengurus cabang di Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah, hasil dari Musyawarah Serentak PII Maluku yang berlangsung di The City Hotel, Senin (18/11).

Musyawarah ini diinisiasi oleh 72 Sarjana Teknik dan Insinyur, anggota aktif PII, dari total 200 anggota yang terdaftar di PII Pusat. Ketua Penyelenggara, Dr. Enrico R. Mattitaputty, ST., M.Tech, menyebut pembentukan ini sebagai langkah penting untuk mendukung para insinyur di Maluku yang sebelumnya tidak memiliki organisasi pembina di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Hasil musyawarah menetapkan Dr. Ariviana L. Kakerissa, ST., MT., IPU., ASEAN Eng. sebagai Ketua Pengurus Wilayah (PW) PII Maluku.

Sementara itu, Lory Marcus Parera, S.T., M.T., IPU, ACPE, terpilih memimpin Pengurus Cabang (PC) Kota Ambon, dan Ir. Deny Ismail Pellu, ST, MT, IPP memimpin PC Kabupaten Maluku Tengah.

Program Panca Karya Dharma, menjadi arah kerja PII Maluku, mencakup penguatan organisasi, peningkatan jumlah anggota, hingga mendorong insinyur untuk terdaftar sebagai pemegang Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI).

Ketua PW PII Maluku, Ariviana, menegaskan komitmennya untuk membawa organisasi ini berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah.

“Maluku memiliki potensi besar di sektor kelautan dan perikanan. PII harus menjadi katalisator dalam inovasi teknologi dan pembangunan berkelanjutan melalui profesionalisme dan keilmuan,” ungkapnya.

Ketua Umum PII, melalui perwakilannya Dr. Ir. Eden Gunawan, MM, IPU, ASEAN Eng, berharap PII Maluku dapat menjadi barometer keinsinyuran di Indonesia Timur. Universitas Pattimura sendiri sudah menjadi salah satu perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur sejak 2016.

Dengan kepengurusan baru ini, diharapkan realisasi Program Profesi Insinyur di Maluku semakin dekat.

"Ini tantangan besar bagi Unpatti untuk mewujudkannya," ujar fasilitator musyawarah, Ir. Bambang P. Soediro, ST, MT, MKN, IPU, ASEAN Eng., ACPE, APEC Eng.

Pembentukan PII Maluku menjadi momentum penting untuk meningkatkan peran insinyur dalam memberikan nilai tambah pada sumber daya alam yang melimpah di wilayah ini. (yani)

  • Bagikan

Exit mobile version