Kadin Maluku Undang Tiga Paslon Gubernur-Wakil Gubernur

  • Bagikan
kadin maluku
Ketua panitia pelaksanaan talkshow Kadin Maluku, Tammat Talaohu (dua dari kiri) dan Plh Ketua Kadin Maluku Mardiyati (tengah).

AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Maluku akan menggelar Talkshow dengan tema "ekonomi dan pembangunan daerah". Kegiatan tersebut direncanakan dihadiri tiga calon Gubernur Maluku, Jeffry Apoly Rahawarin, Murad Ismail dan Hendrik Lewerissa, berlangsung di Pasifik Hotel, Jumat (22/11/24).

Temi Talaohu, Wakil Ketua Umum Kadin Maluku sekaligus Ketua panitia menjelaskan, Talkshow
dilakukan bertujuan untuk mendiskusikan tentang ekonomi dan pembangunan daerah Maluku ke depan.

Menurut kajian Kadin, terdapat banyak indikator terkait makro ekonomi Maluku yang masih tertinggal, sehingga perlu didiskusikan dengan para calon Gubernur.

Pemilihan Gubernur, katanya, tidak sekadar menjadi momentum pergantian kepala daerah setiap lima tahun. Tetapi terpenting dari itu, para kandidat memiliki visi ekonomi yang baik, sehingga bisa berdampak terhadap penuntasan kemiskinan, pembukaan lapangan kerja, konektivitas transportasi antar Pulau terluar di Maluku.

Bila beberapa faktor ini, semua terjawab dengan baik, maka pembangunan ekonomi masyarakat di daerah juga baik dan bisa keluar dari lingkaran kemiskinan.

"Forum Talkshow ini bukan seperti debat ya, tapi sifatnya dialog. Kita juga akan libatkan tiga panelis dari kalangan akademisi Universitas Pattimura Ambon. Dialog ini untuk membedah mereka punya visi ekonomi dan pembangunan daerah Maluku lima tahun mendatang seperti apa. Ini yang menjadi tanggungjawab moril tiga Paslon kita,” kata Temi di kantor Kadin Maluku, Rabu (20/11/2024).

Kadin juga menyoroti APBD Maluku sebesar Rp 3 triliun. Dana tersebut sesuai undang-undang, 45 persen diperuntukkan untuk belanja pegawai, 20 persen alokasi pendidikan 20, dan 20 persen untuk kesehatan. Sisanya di bagi untuk pembangunan di 11 Kabupaten/Kota.

Melihat postur anggaran seperti ini maka dipastikan, untuk menyelesaikan masalah kemiskinan di Maluku agak sulit, jika pemerintah tidak serius berkolaborasi dengan dunia usaha maupun swasta.

"Kondisi anggaran seperti ini, Kadin menilai percepatan pertumbuhan ekonomi Maluku masih berjalan ditempat dan menjadi pemicu kemiskinan di Maluku tinggi, bahkan 20 hingga 30 tahun kemiskinan tak pernah bisa dituntaskan oleh siapapun yang Gubernur Maluku, jika tidak ada kolaborasi dengan swasta. Dan forum ini bisa menentukan pemimpin yang punya visi ekonomi yang baik ke depan,”kata Talaohu.

Kadin juga bandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku dikuartal pertama dan kedua 2024 hanya tumbuh 3 persen. Capaian ini belum bisa menjadikan Maluku pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia.

Berbeda dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku Utara 20-21 persen, dan pertumbuhan ekonomi Papua Barat 21 persen.

“Untuk Maluku membutuhkan komitmen kuat dari 3 cagub. Semoga mereka bisa jalin kerjasama dengan dunia usaha, agar bisa memperbaiki kondisi perekonomian di Maluku ke depan," tandasnya.

Ditempat yang sama, Plh. Ketua Kadin Maluku, Mardiaty menambahkan bahwa kegiatan tersebut, telah direncanakan jauh-jauh hari dan menjadi agenda Kadin di seluruh Indonesia dan untuk Maluku baru dilakukan Jum'at nanti.

"Saya secara pribadi sangat bersyukur, semoga dengan adanya kegiatan ini kita bisa melihat calon pemimpin mana punya visi-misi yang bersinergi dengan dunia usaha di Maluku," ujarnya.

Dikatakan dorongan tentang dunia usaha dan pertumbuhan ekonomi harus berjalan bersama dan tidak pincang. Sebab itulah yang akan membuat daerah menjadi maju.

Daerah yang maju katanya, bila ada kolaborasi yang baik antar pemerintah dengan swasta. Pemerintah tidak bisa sendiri membangun daerah tanpa kehadiran swasta atau pengusaha.

"Kami sangat berharap, semoga dari kegiatan ini bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran dan program para calon Gubernur agar kedepan Maluku ini bisa lebih baik dan maju," ungkapnya.

Kegiatan Talkshow, Kadin berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku
dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Maluku .

Peserta yang hadir adalah pelaku usaha, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura, Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), Universitas Darusalam (Unidar), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon. (Wahab)

  • Bagikan

Exit mobile version