Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Antrian panjang warga membeli minyak tanah (Mitan) di sejumlah daerah, termasuk Kota Ambon masih terlihat. Namun Pertamina menyebutnya bukan kelangkaan.
Penjabat (Pj) Gubernur maluku, memberikan warning atau peringatan keras kepada para agen mitan. “Saya peringatkan kepada distributor dan agen minyak tanah, jangan ada yang berani melakukan penimbunan Mitan,”tegas Sadali Ie, di Ambon, Jumat (12/12) kemarin.
Pj Gubernur pun menegaskan, tidak akan segan- segan untuk mencabut izin usaha dari para distributor maupun agen jika kedapatan atau terbukti melakukan penimbunan Mitan.
“Siapa yang ketahuan lakukan penimbunan, maka
urusannya dengan hukum. Dan pemerintah juga akan memberikan sanksi tegas berupa pencabutan izin usaha,”tegasnya.
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku memastikan bahwa tidak ada kelangkaan Minyak Tanah (Mitan) di wilayah Ambon.
Area Manager Communication, Relation CSR Regional Papua Maluku, Edi Mangun, kepada Ambon Ekspres, Kamis (12/12), mengatakan ketersediaan Mitan masih dalam kondisi aman dan memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Dan Kami senantiasa memonitor pasokan secara ketat guna memastikan pelayanan tetap lancar tanpa kendala, termasuk di wilayah kota Ambon," kata Edi.
Selain itu, Pertamina terus memantau kondisi di lapangan untuk memastikan kebutuhan Mitan masyarakat terpenuhi.
" Kami telah menyiapkan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan permintaan dan menjaga distribusi Mitan tetap lancar," kata Edi, menambahkan.
Dipastikan Edi, Per 10 Desember tercatat 228 KL/hari stock mitan disalurkan ke seluruh wilayah Maluku. Stok mitan yang ada cukup hingga 26 hari kedepan dan akan ada supply kembali untuk menambah keamanan stok BBM.
"Pertamina telah menambah extra dropping sebanyak 24% untuk mencukupi kebutuhan mitan di masyarakat. Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik, karena stok mitan tersedia dan dalam proses pengiriman ke agen mitan dilakukan secara berkala," beber Edi.
Selain itu, Pertamina selalu berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat, sembari Edi menghimbau masyarakat untuk bijaksana dalam membeli mitan sesuai kebutuhan dan tidak perlu melakukan pembelian berlebih dan membeli mitan sesuai dengan peruntukannya.
" Untuk itu juga mengajak masyarakat yang berasal dari golongan mampu untuk beralih dari minyak tanah ke produk LPG Non Subsidi yaitu Bright Gas" ajak Edi.
Kembali ditegaskan Edi, Pertamina terus berkordinasi dengan pemerintah setempat dan APH dalam pendistribusian mitan agar sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan.
" Bila ada ditemukan kecurangan atau potensi penyelewengan kami berharap bisa di laporkan ke call center pertamina 135. Agar dapat kami lakukan pengecekan dan investigasi menyeluruh," demikian Edi.(elias rumain)