Jasa Medik tak Dibayar, Nakes RSUD Salim Alkatiri Bursel Mogok, Sempat Segel UGD

  • Bagikan
Nakes RSUD Buru Selatan
Dokter Lia Laitupa (tengah) memberikan keterangan terkait mogok yang dilakukan Nakes RSUD Salim Alkatiri, Bursel.

Namrole, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Puluhan tenaga kesehatan (Nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salim Alkatiri, Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), menggelar aksi mogok massal pada Sabtu (28/12/2024) malam.

Aksi tersebut merupakan protes atas tunggakan pembayaran jasa pelayanan kesehatan dari BPJS yang belum diterima selama setahun penuh.

Padahal, anggaran senilai Rp2,1 miliar telah dicairkan 100 persen oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ke kas Pemerintah Daerah Bursel.

Salah satu dokter, Lia Laitupa, mengungkapkan rasa kecewanya dalam rilis yang diterima pada Minggu (29/12/2024).

"Kami ingin pihak terkait mendengar masalah kami. Hak kami berupa jasa medik dari BPJS seharusnya diterima, tetapi hingga akhir 2024, hak tersebut belum dibayarkan," ujar Lia dengan penuh kekecewaan.

Tidak hanya menyampaikan tuntutan, para Nakes juga menyegel beberapa ruangan, termasuk Unit Gawat Darurat (UGD), sebagai bentuk protes terhadap ketidakjelasan Pemda Bursel.

"Sudah hampir masuk 2025, tetapi hak-hak kami belum juga diterima. Ini sangat mengecewakan," tambahnya.

Lia menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan telah mentransfer dana hingga Agustus 2024 sesuai dengan sistem pembagian 40:60. Namun, hingga kini, dana tersebut belum disalurkan kepada Nakes.

"Kami sudah menyuarakan ini sebelum Natal, berharap ada solusi untuk kebutuhan keluarga. Tapi seperti tahun-tahun sebelumnya, pembayaran selalu terlambat," paparnya.

Jika tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti, Lia menegaskan bahwa seluruh dokter dan Nakes akan menghentikan aktivitas pelayanan di RSUD Salim Alkatiri.

"Jika masalah ini terus diabaikan, kami akan menyegel RSUD dan menghentikan semua pelayanan sampai hak kami dibayar," tegasnya dalam sebuah video berdurasi 4 menit 47 detik.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemda Bursel belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan para tenaga kesehatan.(jardin papalia)

  • Bagikan

Exit mobile version